-
Gemuruh Rindu
titik-titik rindu mulai bergemuruh di langit-langit. mata tak lagi mampu dipejamkan. begitu juga layaknya nafas tak lagi mampu berhembus seperti biasanya. kali ini ia akan terhenti untuk sekejap. jadi ini yang dinamakan taman surga. ada getaran yang benar-benar tak bisa kujelaskan dengan baik. seketika terdiam dan menatap ke arahnya: tatapan tajam. “Assalaamu’alaika ya Nabiiy” kami datang wahai nabiku. kami disini menemuimu. Duhai Nabiku, kini umatmu beramai-ramai mengunjungimu. melihat senyummu yang begitu menyejukkan. dirimu pasti bahagia bukan disana? dirimu dikelilingi aroma surgawi sudah pasti indah bukan? Wahai Nabiku, inilah umatmu yang kau sebut-sebut di akhir hayatmu. umatmu yang masih saja kau tanyakan keselamatannya saat kau hampir pergi. kau, mengapa begitu memikirkan…
-
Muslim Cerdas
“jadilah muslim yang cerdas, terlalu mainstream kalau kamu hanya sekadar melaksanakan rutinitas islam mu.” katamu. ayah. ini untuk kesekian kalinya ayah melontarkan petuahnya kepada kami. adik-adik dan aku. malam ini aku akhirnya bisa berdua dengan ayahku. menikmati malam bersama aroma kopi di sebuah kedai pinggir jalanan kota bandung. sudah lama aku tak bercerita dengannya. semenjak kuliah, ayah semakin sibuk dengan keringatnya. ketika ditanya,”kok ayah mau si capek-capek kerja?” dan katanya,”ini kan juga buat kamu dan adik-adikmu.” ternyata dunia kuliah itu seperti berada di dunia 3 dimensi. aku hampir tidak bisa mebedakan mana yang biru dan merah. kuutarakan semua yang ada dunia kuliah. kuceritakan semua yang kualami disana. kupikir ayah tidak…
-
How to speak?
reblogged by tumblr
-
Prinsip Lembaga Hidup
Berdiri di atas Semua Golongan pesan-pesan terakhir dari asatid/asatidzah yang selalu kuingat. Aku kira, itu hanya lima kata biasa. Setelah aku menjajaki kehidupan kuliah, ternyata begitu banyak hal-hal yang amat mengerikan. Golongan-golongan dengan berbagai visi misi yang bisa dikatakan “licik” benar-benar terorganisir dan terencana dengan sangat baik. Jujur, aku benar-benar muak! Kenapa harus ada hal seperti itu. Melihat kemampuan sesorang? bukan! Apa kita dianggap objek bagi mereka? Ilmu yang mereka dapat langsung saja dicerna. Bukankah akan lebih baik untuk dikunyah terlebih dulu? hah! rasanya pingin teriak.. pingin terbebas dari kekangan yang ada di sekitar.. oh kawan, kenapa kalian tidak menyadarinya? padahal itu hanyalah siasat mereka, yang tak tampak secara kasat…
-
Dialog Nabi SAW dengan Iblis
Pertanyaan Nabi (1): “Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku terhadapmu?” Jawab Iblis: “Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara segala musuhku di muka bumi ini.” Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar karena ketakutan. Sambung Iblis, “Ya Khatamul Anbiya! Ada pun aku dapat merubah diriku seperti sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah. Kiranya aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama…