Cerita Langit,  Cerita Sejarah

Perbedaan itu indah tapi akan lebih indah jika bersatu

Secara umum hilal adalah bulan sabit pertama setelah bulan baru/konjungsi/ijtimak. Pengamatan hilal dilakukan ketika seluruh permukaan matahari terbenam.
hiall muda
Apa saja kriteria penentuan awal bulan?
KRITERIA HISAB
1. wujudul hilal : bulan dianggap wujud bila bulan terbenam setelah matahari
2. kriteria MABIMS / (2, 3, 8) :
a. tinggi hilal min 2 derajat
b. jarak dari matahari (azimuth) min 3o
c. umur bulan saat maghrib > 8 jam
3. kriteria astronomi (visibilitas hilal) : tinggi minimum bergantung pada beda azimuth bulan dan matahari
a. kriteria IICP
International Islamic Calendar Programme di Malaysia yang dipimpin oleh Mohammad Ilyas
b. kriteria LAPAN
Dirumuskan berdasarkan hasil analisis terhadap data pengamatan hilal di Indonesia dengan mempertimbangkan hasil studi internasional.
1. Jarak matahari – bulan > 6,4 derajat
2. Beda tinggi bulan – matahari > 4 derajat
Dari kriteria – kriteria tersebut, terlihatlah adanya perbedaan dalam menentukan awal bulan. Bahkan pada kriteria MABIMS, di negara tertentu ada yang tidak mewajibkan ketiga syarat untuk terpenuhi. Namun di Indonesia menggunakan kriteria MABIMS dengan tiga syarat yang terpenuhi.
Apa sih yang membuat berbeda?
Rasulullah SAW memberi pedoman praktis tentang penggunaan hilal sebagai penentu waktu:
“Berpuasalah bila melihatnya dan beridul fitri-lah bila melihatnya, bila tertutup awan sempurnakan bulan Sya’ban 30 hari” (HR Bukhari-Muslim).
“Bila tertutup awan perkirakan” (HR Muslim).
Karena umur rata-ratanya 29,53 hari, satu bulan hanya mungkin 29 atau 30 hari, jadi mudah diperkirakan atau amannya genapkan (istikmal) saja menjadi 30 hari.
Kalau begini, bagaimana bisa bersatu?
Ada yang memilih untuk menggunakan perkiraan, ada juga yang memilih untuk cara yang aman.
Pasti ada titik temu!
Penganut rukyat telah membuat pedoman:

Kesaksian rukyatul hilal dapat ditolak bila tidak didukung ilmu pengetahuan atau hisab yang akurat

Penganut hisab berpendapat

Hisab sebagai sumber pengetahuan datangnya awal bulan sehingga dapat disebut sebagai “rukyat bil ilmi

Dengan adanya pedoman yang masing-masing dipegang, ada peluang untuk menjadikan sebuah titik temu dimana Landasan ilmu pengetahuan masing-masing kriteria terbuka untuk dikaji ulang.
menurut perhitungan hilal tak akan tampak, tapi bagaimana bisa ada orang yang melihat?
bisa jadi ada kesalahan dalam melihat.
menurut survey, yang dilihat orang tersebut bisa saja venus. karena venus akan terlihat terang ketika senja. atau bisa jadi satelit. semenjak tahun 1957 hingga saat ini, begitu banyak satelit yang telah diluncurkan ke angkasa. hal ini juga dapat mengecohkan penglihatan kita. atau mungkin yang lebih konyol lagi, ketika bulu mata orang (yang berkacamata) tersebut menutupi sebagian penglihatan. banyak sekali hal-hal memungkinkan yang dapat mengecohkan penglihatan.
Menurut LAPAN, ada sebuah cara untuk menjadikan persatuan yang lebih indah yaitu dengan “Kriteria imkanurrukyat (visibilitas hilal) yang merupakan titik temu penganut hisab dan rukyat tanpa harus meninggalkan prinsip masing-masing.”
KRITERIA IMKANNUR RUKYAT (visibilitas hilal)
Bagi ahli rukyat, untuk mengeliminasi kemungkinan salah lihat
Contoh kasus:
• Kasus 1998/1418: Berdasarkan kriteria MABIMS PBNU menolak kesaksian Cakung dan Bawean yang hilalnya.terlalu rendah (tinggi bulan 54’, umur ~ 3 jam)
• Kasus 2006/1427: Berdasarkan kriteria imkan rukyat Lajnah Falakiyah NU tidak mengambil Cakung dan Madura karena hilal teralu rendah ~ 1 derajat
Bagi ahli hisab, untuk bisa menentukan masuk awal bulan atau belum dari hasil perhitungan posisi hilal
Contoh kasus:
• Kasus 1998/1418: Muhammadiyah berdasarkan kriteria wujudul hilal menetapkan Idul Fitri 29 Januari 1998. Persis mengikuti kriteria MABIMS menetapkan Idul Fitri 30 Januari 1998.
• Kasus 2006/1427: Muhammadiyah berdasarkan kriteria wujudul hilal menetapkan Idul Fitri 23 Oktober 2006. Persis berdasarkan kriteria wujudl hilal di seluruh Indonesia menetapkan Idul Fitri 24 Oktober 2006

Kenapa hisab harus versusan dengan rukyat, toh HISAB dan RUKYAT itu kan saling melengkapi.

ada beberapa aplikasi yang dapat membantu kita untuk menghitung dan memerkirakan apakah hilal mungkin akan terlihat atau tidak pada hari tersebut. diantaranya adalah mooncalc dan accurate times.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!