• Cerita Ibu Anak

    Surat Pertama untukmu yang berSemi

    Bersama langit purnama hari ini, ibumu akan menyampaikan sebuah surat kepadamu. Surat yang bisa jadi tidak ada artinya bagi yang membacanya tapi bermakna bagi yang merasakannya. Iya, aku dan kamu: anakku Semi. Sejak dirimu hadir, hari-hari tak terasa berlalu begitu cepat. Dari haru bahagiaku mendengar tangisanmu, senyumku melihat ulahmu, tawaku melihat ocehanmu, hingga tangisku melihat sedihmu. Memasuki usia 3 bulanmu, kamu sudah menyadari bahwa dirimu tidak lagi menjadi yang ketiga. Kamu tahu bahwa akan ada seseorang lagi yang akan menyusulmu. Menjadi si kecil yang selanjutnya. Ketika ASI yang biasa kamu minum mulai tidak lagi banyak, atau bahkan rasanya yang tidak lagi selezat biasanya. Tapi kamu, tetap mendekatiku. Tetap mau dengan…

error: Content is protected !!