-
Muslim Cerdas
“jadilah muslim yang cerdas, terlalu mainstream kalau kamu hanya sekadar melaksanakan rutinitas islam mu.” katamu. ayah. ini untuk kesekian kalinya ayah melontarkan petuahnya kepada kami. adik-adik dan aku. malam ini aku akhirnya bisa berdua dengan ayahku. menikmati malam bersama aroma kopi di sebuah kedai pinggir jalanan kota bandung. sudah lama aku tak bercerita dengannya. semenjak kuliah, ayah semakin sibuk dengan keringatnya. ketika ditanya,”kok ayah mau si capek-capek kerja?” dan katanya,”ini kan juga buat kamu dan adik-adikmu.” ternyata dunia kuliah itu seperti berada di dunia 3 dimensi. aku hampir tidak bisa mebedakan mana yang biru dan merah. kuutarakan semua yang ada dunia kuliah. kuceritakan semua yang kualami disana. kupikir ayah tidak…