• Sastra dan seisinya

    Terpaan angin

    Aku diterpa angin. Tidak, angin lah yang menerpaku. Kita saling beradu, aku menyalahkannya dan dia menyalahkanku. Tak Ada ujungnya. Aku tersenyum. Mungkin jika ini tak terjadi aku akan bosan dan melupakan angin. Aku tersenyum kembali. Jarum jam berdetak, tik tok tik tok. Bahkan jantung pun tak mau kalah. Ada yang beda. Detaknya begitu kencang, sama seperti saat aku membaca namanya. Hanya sekadar nama dapat membuatku terhenti dari segala aktivitas. Setajam itukah penglihatanku? Atau mungkin namanya telah diberi bumbu bumbu penyedap sehingga aku seolah mati kaku membaca namanya? Beribu pertanyaan kubuat dan kurangkai satu persatu. Aku tak mau menyalahkan diriku sendiri. Ya karena ini bukan salahku. Angin kembali menerpaku. Bukan salahku…

error: Content is protected !!