Cerita di Sekitar Kita,  Cerita Sekolah

janjiku kepada nenek indonesia

23 Juni 2013
hari itu saya, fatmi, dan ummi pergi ke masjid daarut tauhid. sengaja pergi kesana dengan niat untuk silaturahiim bertemu teman seperjuangan selama di assalaam. memasuki masjid, ternyata ada kajian keputrian bersama teh nini. sambil menunggu ashar, kita isi dengan mendengarkan kajian beliau.
azan pun berkumandang. kami mengambil air wudhu. melaksanakan sholat ashar.
usai shalat ashar, kami berbincang-bincang. saling tukar informasi, bernostalgila, dan tidak lupa diselipkan cemilan “biskuit sandwich gandum “.
tiba-tiba ada seorang ibu-ibu datang menghampiri….
“neng, kalau di masjid gak boleh makan.”
………………
jujur, saat itu juga aku tidak mendengar apa yang ibu itu katakan. ingin sekali kuberkata..”plis bu, repeat once more”
eeetttt… mungkin ibunya merasa kalau pendengaran kita berempat sudah masuk stadium error. akhirnya ibunya mengulangi, “biskuitnya neng, ntar bisi berceceran.”
ohhhhhhh itu to bu maksudnya..
“hehe, iya bu.” jawab sok kalem.
akhirnya kami memasukkan biskuit tersebut kedalam tas dan kembali melanjutkan perbincangan. hingga akhirnya, ada seorang nenek yang datang menghampiri. waduh! ada apa lagi ni?
………..
“neng tadi ibunya bilang apa?”
“ini bu, gak boleh makan di masjid.” serempak kami menjawab. kami pun menggunakan sapaan kata ‘ibu’ karena rasa toleran kami yang terlalu tinggi.
“sebenarnya gak papa kok neng.”
“iya gak papa kok bu, lagian kan biar masjidnya gak kotor.” jawabku
yang awalnya ibu itu berdiri, kemudian duduk dan mengajak kami berbincang.
“iya, nenek itu udah lama disini, jadi nenek tahu.”
“nenek?”
“iyalah, kan saya sudah nenek-nenek.”
“hehehe iya ding.” jawabku frontal.
“kalian pernah liat nenek di internet gak?”
“hah? emang ada gitu nek” jawabku dengan heran dan raut muka yang tidak meyakinkan.
“ohhh ada! coba liat nenek di youtube. buka ‘nenek indonesia gila demo koruptor tobat’. inget neng, tapi ada tobat nya.soalnya ada yang bikin juga pake nama nenek indonesia.” kata nenek dengan penuh antusias.
“haaaaaaaaaa?” asli aku kaget!
“coba ada internet gak? sini nenek buka.”
“waah gak ada nek, iya entar aja deh dibukanya.” kata quinzy
“beneran loh neng, entar jangan lupa di komen kayak gini ya.. dengerin nenek

hai pejabat koruptor.. noh nenek2 aja mikirin rakyat..
“tobatlah minta maap kpd rakyat”

janji ya sama nenek.” aku bisa melihat api membara yang keluar dari mulut dan telinga nenek. semangat sekali kau nek! luar biasa!
“iya2 nek, percaya ama kita.”
akhirnya nenek menjabat tangan kita. kembali ke masa kanak-kanak. berjanji dengan sebuah jabatan tangan.
tak hanya itu, nenek bercerita tentang kejamnya koruptor yang tidak memikirkan rakyat. nenek juga bercerita tentang naiknya BBM sebenarnya untuk memajukan perekonomian indonesia. yah, walaupun akhirnya merugikan rakyat. kembali lagi, ini ulah koruptor!
saking khidmatnya mendengarkan taushiyah nenek, kami tak sadar bahwa waktu telah berjalan hampir 30 menit. pertemuan kami diakhiri dengan sodoran hape nenek kepadaku. nenek meminta nomorku untuk disimpan dikontaknya.
“loh buat apa nek?”
“biar nenek tahu, kalian sudah menepati janji belum? jangan lupa komennya ya”
sambil kumenekan keypad handphone, nenek kembali berbicara..
“coba diulang.. apa nama videonya?”
entah karena aku kurang fokus, dengan lantang aku menjawab..
“nenek GILA demo koruptor!”
eettt kok agak aneh ya..
“masak nenek dibilang gila si neng..”
“eeehhh maap nek, bukan itu maksud saya, nenek apa tadi? saya jadi lupa nek.”
mungkin itu akibat dari kekagumanku terhadap nenek, sampe2 intonasiku salah.. dan berimbas menjadi ‘nenek gila’
maaf ya nek… maaf2.. saya janji deh buka video nenek plus komennya!
“iya udah gapapa. udah disimpen kan neng nomornya. nanti nenek sms, biar neng2 semua gak lupa.”
hadoooooohh nenek.. rasanya aku ingin berteriak saat itu juga. zaman sekarang, nenek yo canggih banget yak.
“okelah nekkk… seeeeeeeepppppppp!”
apakah nenek akan sms?
tak usahlah.. yang penting ini janjiku nek^^

Satu Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!