Cerita Sekolah

antara aktivis dunia dan aktivis akhirat

aktivis?
menurut temen-temen apa sih yang dimaksud dengan aktivis?
aktivis berasal dari active yang berarti aktif. ini yang aku dapati di kamus.
banyak orang ketika menjadi mahasiswa, mereka berkeinginan untuk menjadi aktivis. pertanyaannya aktivis apa dulu?
aktivis kampus kah? aktivis dakwah kah?
aku ingin mengutarakan apa yang sekarang ada di pikiranku.
aku kini berada di semester 3. walaupun baru satu tahu, aku mendapati sesuatu yang mengganjal di pikiranku. pemahaman tentang aktivis. pelaksanaan tentang sebuah keinginan untuk menjadi seorang aktivis. aku bukan ingin menyindir atau bahkan iri melihat ke-aktivan temen-temen kampus yang begitu aktif dan asik di dunia kampusnya. tapi aku ingin memberikan opini tentang realita yang ada.
kamu mau ikut organisasi apa di kampus?
“aku mau ikut himpunan ahh”
“aku BEM univ”
“Aku BEM fakultas”
emang enaknya apa ikut organisasi?
“loh zif, kita ikut organisasi kan bisa buat dakwah juga.”
trus ntar ibadah kita gimana? entar kan bisa keteteran?
“bisa diatasi itu mah.”
well, aku pun terdiam. dan kini aku menulis di blogku ini.
aku bingung. sebenarnya betapa pentingnyakah dunia organisasi di mata Alloh. yah entahlah, apa aku yang salah bertanya begini? atau pikiranku saja yang terlampau rumit?
bagus sekali niatnya yang untuk berdakwah..
tapi teman aku ingin mengingatkanmu sesuatu..
apakah kamu lupa bahwa ilmu akhirat lebih penting daripada ilmu dunia. walaupun organisasi yang akan membawa kita untuk menambah ilmu dunia, tapi bagaimana dengan ilmu akhiratmu?
bagaimana rasa capek organisasimu hingga kau lelap dalam malammu dan melewatkan tahajudmu?
bagaimana dengan al-qur’anmu? apakah cukup dengan membacanya saja?
aku juga ikut organisasi. sama. tapi itu yang saat ini aku takuti. dulu ketika aku masih di pesantren, organisasi bukan menjadi masalah untukku. karena aku masih bisa terus mentadaburi al-quran. masih bisa berdiam lama di masjid.
tapi kini? setelah menjadi mahasiswa betapa banyak cobaan. betapa banyak rintangan hingga jalanku menuju-Nya selalu ada yang menghalangi.
“kan aku mentoring zif”
bukan itu jawaban yang aku lihat. mentoring hanya sebatas beberapa jam, setelah itu kamu asik dengan duniamu. apa yang dikatakan di mentoring pun tidak kamu kaji lagi. mengapa tidak kamu bandingkan dengan buku-buku islam? pernahkah kau berpikir bahwa ilmu yang kamu dapat tidak semuanya benar berdasarkan ajaran Rasul dan ajaran-Nya?
aktivis dunia?
aktivis akhirat?
apa seharusnya aktivis dunia untuk akhirat?
atau aktivis akhirat yang tak melupakan dunia?
aku rasa hati dan otak ini hampir tak bisa disinkronkan lagi.
satu hal yang ada di benakku saat ini,
aku tak mau hanya sekadar ingat Alloh, tapi yang aku mau adalah mengenal Alloh hingga aku menjadi kekasihnya.
14.00 (UT+7)
bersama rintik-rintik hujan
aku sekrup kecil di universitas padjadjaran

0 Komentar

  • moonthree

    selama di menjadi mahasiswa aku pernah ikut di organisasi dakwah kampus. tapi itu hanya bertahan sangat sebentar, tidak ada satu semester. menurutku gabung dgn mereka buang-buang waktu krn keseringan kumpul dan hasilnya pun ndak jelas. padahal semakin tinggi tingkat semester, pekerjaan semakin banyak. apalagi ternyata orgasisasi dakwah tsb disetir oleh partai politik yg (katanya) islami.
    akhirnya aku tidak menjadi aktivis organisasi manapun, kecuali HM dan itu hanya setahun. nah trus kegiatanku di kampus selain kuliah adalah mengikuti kompetisi. aku dan 2 org temenku dibawah bimbingan salah satu dosen membuat grup. dengan modal nekad kami mengikuti kompetisi2 yg ada. meski kami tdk memenangkan semua kompetisi yg kami ikuti, itu menambah pengalaman dan kenalan bagi kami. bahkan penelitian kami yang sangat sederhana (nekad) kami submit ke seminar internasional, dan alhamduillah diterima, dan kami seminarkan di depan org2 yg mayoritas magister dan doktor dari luar negri(waktu itu kami lulus sarjana aja belum haha, bener2 nekad), dan termasuk ikut PKM. biaya perjalanan seminar menggunakan dana PKM.
    yah begitulah kesibukanku di kampus. meski tdk menjadi aktifis organisasi org lain, kami membuat tim sendiri dan sibuk dgn kegiatan yg memang ingin kami lakukan dan benar-benar bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!