• Sastra dan seisinya

    Angin dan Rumput (2)

    “siapa bilang aku sakit?” begitu katamu. aku adalah angin. sesuatu yang tidak pantas dianggap keberadaannya. jujur saja, mungkin dunia ini hanya akan membahas tentang dirimu dan dirimu. bagiku itu sudah cukup. karena segala yang kutahu tentang alam dan seisinya adalah tentangmu. sekalipun terkadang ada perasaan iri yang mengganjal, tapi ini bukanlah alasan bagiku untuk tidak memikirkan segala hal tentang dirimu. ah andai saja kamu tahu. selama ini saat kamu menganggapku hanya sekadar lewat tanpa ada sapa sedikit pun, sejujurnya itu adalah rahasia. semacam sebuah cara (mungkin) agar kamu tanpa sadar akhirnya bertanya-tanya: tentang keberadaanku. aku sebagai angin. selalu ada disekitarmu. selalu ada disampingmu saat kamu membutuhkan sandaran, selalu ada dibelakangmu…

  • Sastra dan seisinya

    Keyakinan

    Tentang keyakinan. Sudah hampir 2 jam aku menanti disini. cerita tentang pengejar damri akan selalu menarik karena bagaimana pun juga, hal ini terkait dengan keyakinan. iya, keyakinan antara aku dan pengejar-pengejar lainnya begitu juga antara aku dengan tuan pengendara damri. mungkin ini yang disebut “ikatan chemistry”. menumbuhkan sebuah keyakinan yang aku sendiri tak tahu kepastiannya. Hingga penantian ini berakhir sempurna. walaupun berebut dan matahari sudah tak lagi terik, aku bisa melepaskan kegelisahanku. karena pada akhirnya keyakinan yang aku buat, berbuahkan hasil yang manis. Pelajaran kehidupan: keyakinan. jika kita menyadarinya, keyakinan juga akan mengajarkan kita bagaimana kerja sabar dan ikhlas. keyakinan akan dirasa manis saat kita menikmati betapa indahnya sabar dan…

  • Cerita Sejarah,  Sastra dan seisinya

    Alloh Selalu Baik

    Pernah berpikir tentang hal baik apa saja yang sudah kita alami selama sehari ini? Pernah mengulik lebih dalam bagaimana bisa kita mendapatkan hal-hal baik, sedangkan kita saja belum melakukan hal-hal yang mungkin terbaik untuk orang-orang di sekitar kita? “Ah, aku sudah tidak lagi memikirkan hal-hal sesepele itu.” begitu katamu. Jika kita mau sejenak berdiam diri, merenung, dan sesaat menghentikan aktivitas maka boleh jadi perasaan bersalah kita akan datang bertubi-tubi. “Mengapa ada saja yang mau memberikan ‘segala’ yang baik untukku?” Aku belajar banyak hal dari lingkungan sekitarku. Belajar belum tentu selalu tentang yang baik bukan? belajar bagaimana marah, benci, berkata kasar, dan masih banyak lagi. aku yakin kamu juga tanpa sadar mempelajarinya. Lalu mengapa masih saja ada yang mau berbaik hati kepada kita? Cobalah memberanikan diri untuk bertanya pada dzat yang menciptakanmu. Pernahkah? Iya, tanpa kita sadari sebenarnya semua hal yang telah kita dapatkan itu sudah diatur sama Dia. Dia yang tidak pernah tidur dan masih saja mau mengawasi kita, memperhatikan kita,…

  • Sastra dan seisinya

    Lupa

    belum lama kita berpisah semenjak pertemuan pertama kita tadi, aku sudah melupakan apa saja yang telah kita obrolkan. mungkin pesonamu membuatku lupa akan banyak hal. lupa bagaimana cara mesin di otak bergerak bahkan lupa bagaimana bibir ini bergerak mengucap namamu. jejak-jejak yang kita buat nampaknya sudah terhapus oleh rintik hujan sore ini. sekalipun aku mencarinya tapi tetap saja tak ada yang tertinggal. semakin lama hujan, semakin banyak kesempatan bagi angin dingin yang ikut menyelinap di celah ingatanku. berusaha menghapus segala hal yang berhubungan dengan ‘cara’. ah aku benci mengatakan ini. aku mudah sekali lupa. jika aku boleh memberikan pembelaan, aku tidaklah beda denganmu. kita sama-sama manusia bukan? makhluk paling pintar…

  • Sastra dan seisinya

    Kenang(an)

    Tentang kenang(an). ada banyak hal yang harus dicermati dengan baik. saat dirimu dan diriku terpisahkan oleh jarak dan waktu. membiarkan dimensi kita berbeda. menyelinap, meninggalkan sisa-sisa yang mungkin sampai saat ini terus saja kubiarkan membekas. iya, itu kenang(an). seminggu ini, menjadi hal yang teramat membosankan. semuanya berjalan seakan-akan diatur oleh mesin yang dengan bingalnya berputar tanpa henti. mesin dengan ritme yang sama. bukan do, re, ataupun mi yang menjadi indah jika dimainkan. bukan pula sajak kontemporer yang bebas menggunakan macam rima. iya dengan ritme yang sama membentuk sebuah rutinitas. tanpa getaran dan gelombang yang indah. entah itu oktaf yang sama ataupun sajak yang sama. (aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa) ketika membiarkan diri kita terserat dalam alunan…

error: Content is protected !!