-
Waiting: Surat di Ruangan Krusial
lanjut dari kisah penantianku hari itu. saat surat pengantar sponshorship benar-benar berada diambang batas. sesuatu yang tidak pasti tapi tetap berada dalam pengharapan besar.surat itu seharusnya sudah kupegang hari ini. tapi masih saja ngadat. heran. mau sampai kapan? aku harus memasang wajah bahagiaku untuk menyapa sang penunggu ruangan itu. bagiku ruangan itu sangat krusial. bagaimana tidak, mungkin mahasiswa yang datang kesana hanya karena sebuah “kepentingan tersendiri”. jujur saja, cukup menegangkan. andai aku bisa berbahasa sunda, mungkin suasana akan lebih mencair. banyak sekali yang tak kumengerti dari apa yang dikatakan orang-orang disana. ahh sudahlah, tak begitu penting. siang itu, aku lagilagi memberanikan diriku untuk menagih surat itu. dari pagi sampai siang,…