Cerita Langit,  Cerita Sejarah

Ayo Berhitung!

Alquran adalah pedoman umat begitu juga hadits. Setiap kita mencari solusi dari sebuah permasalahan, maka jawabannya ada di dalam alquran. Tidak ada buku atau kitab yang dapat menandingi alquran. Karena alquran adalah penyempurna kita-kitab sebelumnya. Apakah kita hanya membacanya? Tidak! Kita juga harus mengerti tafsirannya. Karena dengan begitu, kita akan mengetahui betapa luar biasanya Alquran sebagai sumber solusi setiap permasalahan. Tak hanya itu, bahkan fenomena alam yang baru terkuak oleh manusia telah tertulis di dalam Alquran .
Pada hari ini, saya akan mengulas sebuah ayat yang bercorak sains dalam surat Al kahfi(8) : 25
al kahfi: 25
Artinya:
dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).
Jika kita teliti, maka kita akan melihat “300 tahun ditambah 9 tahun”. Mengapa ada penambahan 9 tahun? Kenapa tidak langsung saja 309 tahun? Lalu darimana 9 tahun itu berasal?
Mari kita lihat tafsir Jalalain:
Tafsir ayat ini oleh Imam As-Suyuti dalam kitabnya al-Jalalain, adalah sebagai berikut:
“Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus) lafal Miatin dibaca dengan memakai harakat Tanwin pada akhirnya (tahun) berkedudukan sebagai ‘Athaf Bayan yang dikaitkan dengan lafal Tsalaatsu Miatin.
Perhitungan tiga ratus tahun ini berdasarkan hisab yang berlaku di kalangan kaum Ashhabul Kahfi, yaitu berdasarkan perhitungan tahun Syamsiah. Dan bila menurut hisab tahun Qamariah sebagaimana yang berlaku di kalangan orang-orang Arab, maka menjadi bertambah sembilan tahun, dan hal ini disebutkan di dalam firman selanjutnya, yaitu (dan ditambah sembilan tahun) yakni hisab yang tiga ratus tahun berdasarkan tahun Syamsiah dan hisab yang tiga ratus sembilan tahun berdasarkan tahun Qamariyah.”
Tafsir kauniah:
Bahasa kita sekarang, tahun Syamsiah adalah tahun Masehi yang berdasarkan pada peredaran matahari. Sedangkan tahun Qomariah adalah tahun Hijriah yang berdasarkan pada peredaran bulan.
Apak Kata Imam As-Suyuti?
300 tahun itu menurut perhitungan (hisab) ash-habul kahfi yang memakai standar Solar/Matahari. Sedangkan, 309 tahun adalah menurut perhitungan (hisab) orang-orang Arab yang memakai standar Lunar atau Bulan.
Darimana 9 tahun itu berasal?
Ketika itu guru saya, Ust. AR Sugeng Riyadi, mengajari saya tentang perbedaan tahun Hijriah dan tahun Syamsiah. Tahun Hijriah lebih pendek dibanding tahun Masehi. Rata-rata tahun Hijriah berjumlah 29 atau 30 hari tiap bulannya. Sedangkan tahun Masehi berjumlah 30 atau 31 hari tiap bulannya. Kalender Hijriah dibangun berdasarkan rata-rata siklus sinodik bulan kalender lunar (qomariah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari). Inilah yang menjelaskan bahwa 1 kalender Hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun kalender Masehi. Ada sebuah peristiwa unik pada tahun 2008. Peristiwa ini akan membantu kita dalam menemukan “asal penambahan 9 tahun pada ayat tersebut”.
Tahun 2008M dipenuhi oleh tahun 1429 H. Bahkan pada tahun ini, terdapat tiga tahun Hijriah. Pada tanggal 1-9 Januari 2008M masih tahun 1428 H. Tanggal 10 Januari 2008M masuk tahun 1429 H. Hingga tanggal 29 Desember 2008M masuk tahun baru yaitu 1 Muharram 1430 H. Peristiwa penuhnya setahun Hijriah pada tahun Masehi, akan terjadi pada 33 atau 34 tahun sekali. Kita lihat 33 tahun yang lalu dihitung dari tahun 2008M.
Tahun 1976M dipenuhi oleh tahun 1396H., karena pada tanggal 3 Januari 1976M masuk 1 Muharram 1396H. Hingga tanggal 23 Desember 1976M masuk tanggal 1 Muharram 1397H.
Jika kita lihat 34 tahun yang akan datang dihitung dari tahun 2008M, maka tahun 2014M dipenuhi oleh tahun 1463H, karena pada tanggal 4 Januari 2041M msuk 1 Muharram 1463H. Hingga tanggal 24 Desember 2041M masuk 1 Muharram 1464H.
Bila 33 tahun + 34 tahun + 33 tahun sama dengan 100 tahun. Selama 100 tahun Masehi terjadi 3 kali satu tahun penuh Hijriah pada satu tahun Masehi. Maka jika 300 tahun Masehi, akan terjadi 3H×3M= 9 tahun penuh Hijriyah pada 9 tahun Masehi. Sehingga 300 Masehi + 9 Hijriah = 309 tahun. Oleh karena itu, kata 300 serta kata 9 di dalam surat al-Kahfi ayat ke 25 dipisah penyebutannya. Demikian perhitungan secara astronomis yang dimaksudkan oleh Imam As-Suyuti dalam kitabnya Al-Jalalain.
Subhanalloh
sumber: liat blog pakAR fisika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!