Cerita Makhluk Hidup

Sistem Koordinasi #2

2. Sistem Hormon (Sistem Endokrin)
—Sistem Endokrin pada vertebrata/manusia terdiri dari lebih 12 kelenjar, yang sekretnya lebih dari 50 hormon.
—
—Hormon
  • Molekul kimia yg disekresikan ke sistem regulatoris dan mengkomunikasikan pesan pengaturan di dalam tubuh
  • Disebarkan ke seluruh tubuh organisme, tetapi hanya sel target yg memberi respons.
—Klasifikasi hormon:
-Protein dan peptida
-Amina (derivat dari asam amino)
-Steroid
hormon
tabel hormon
tabel hormon
Cara kerja hormon—
Hormon steroid : menempel pada reseptor di dalam nukleus
—Hormon non-steroid : menempel pada reseptor di permukaan sel
steroid non steroid
—Beberapa hormon diangkut dalam darah sebagai larutan, tetapi sebagian besar diikat pada suatu komponen protein serum, beberapa terikat secara tak khas pada albumin, yang lain terikat secara selektif pada protein berafinitas tinggi yang khusus dalam sel sasaran hormon diterima dan diikat oleh reseptor khusus.
—
—Hormon yg larut dalam lipid (steroid, hormon tiroid, vit. D) berdifusi pada sel target dan terikat pada protein reseptor spesifik di sitoplasma atau nukleus, membentuk kompleks hormon-reseptor yg bertindak sbg faktor transkripsi untuk regulasi transkripsi dari gen spesifik.

—Hormon yg larut dalam air (peptida) berikatan dengan reseptor yg berada di membran plasma, inisiasi transduksi sinyal yg memicu timbulnya respons spesifik di sitoplasma atau perubahan ekspresi gen.

—Kelenjar hipotalamus dan hipofisa mengintegrasikan atau mengontrol berbagai fungsi dari sistem endokrin

Hipotalamus —- berada di otak bawah—— terdiri dari berbagai macam sel neurosekretoris.

  • Beberapa sel tsb —– memproduksi hormon yang bekerja langsung pada organ target —- hormon disimpan dan dilepaskan dari hipofisa posterior atau neurohipofisa.
  • Sel-sel lainnya —– memproduksi hormon tropik —– yg disekresikan ke pembuluh darah dan ditransportasikan ke hipofisa anterior atau adenohipofisa.
hipofisa anterior posterior
Kelenjar Hipofisa Posterior
—Sekresi dua hormon yg bekerja langsung pada jaringan non-endokrin
1.Oksitosin : menginduksi kontraksi uterus dan sekresi ASI
2.Antidiuretik hormon (ADH) : meningkatkan reabsorbsi air di ginjal
Kelenjar Hipofisa Anterior
—Sekresi hormon tropik dan non-tropik
—Hipofisa anterior  merupakan kelenjar endokrin sejati, pelepasan hormonnya dikontrol oleh hormon tropik dari hipotalamus
—1. Hormon tropik : bekerja pada jaringan endokrin target à stimulasi pelepasan hormon yg memiliki efek metabolik atau perkembangan langsung
oFollicle-stimulating hormone (FSH)
oLuteinizing hormone (LH)
oThyroid-stimulating hormone (TSH)
oAdrenocorticotropic hormone (ACTH)
2. —Hormon non-tropik
oProlactin : stimulasi laktasi
oMelanocyte-stimulating hormone (MSH) : pigmentasi kulit dan metabolisme lemak pd mamalia
oBeta-endorphin : menghambat sensasi nyeri
—
3. Growth hormone (GH)
oStimulasi pertumbuhan secara langsung dan efek metabolik lain
oStimulasi produksi faktor tumbuh oleh jaringan lain

Kelenjar non-Hipofisa—
Fungsi: regulasi metabolisme, homoestasis, perkembangan, dan perilaku
1.Krl. Tiroid
2.Kel. Paratiroid
3.Pankreas
4.Kel. Adrenal
5.Kel. Kelamin
6.Kel. Pineal
A. Kelenjar Tiroid— & Paratiroid
*Menghasilkan hormon T4 dan T3 à mengatur perkembangan dan metabolisme.
—*Ketidakseimbangan tiroid dapat menyebabkan kretinisme, gangguan metabolik, dan goiter.
—*Kadar kalsium darah diatur oleh keseimbangan kalsitonin dari tiroid dan paratiroid hormon dari kel. Paratiroid.
kelenjar tiroid
B. Kelenjar Pankreas—
Pankreas mensekretkan insulin dan glukagon yang bekerja secara antagonistik untuk mengendalikan kadar glukosa darah.
1.Glukagon, dihasilkan oleh sel alpha untuk meningkatkan kadar glukosa darah dgn cara:
-Stimulasi pemecahan glikogen mjd glukosa di sel hati
-Stimulasi pemecahan lemak dan protein mjd glukosa
2.Insulin, dihasilkan oleh sel beta untuk menurunkan kadar glukosa darah dgn cara:
-Stimulasi pengambilan glukosa oleh sel
-Memperlambat pemecahan glikogen di hati
-Stimulasi penyimpanan lemak
—Diabetes melitus terjadi akibat kekurangan insulin atau kekeliruan sel-sel meresponnya.
kelenjar pankreas

C. Kelenjar Adrenal—
Kel. Adrenal mengeluarkan hormon dalam merespon stres, sinyal syaraf dari hipotalamus merangsang medula adrenal untuk mensekretkan epinefrin dan norepinefrin, yang dengan cepat memicu respon ‘fight or flight’.
—
—ACTH dari hipofisa menyebabkan cortex adrenal mensekretkan glukokortikoid dan mineralokortikoid yang meningkatkan tekanan darah dan energi dalam merespon stres yang lama. Glukokortikoid seperti kortison menghilangkan inflamasi dan rasa nyeri, tetapi hormon itu dapat menekan imunitas dan menutup nyeri.
kelenjar adrenal
D. Kelenjar Kelamin— 
Gonad: testis & ovarium à sekresi hormon seksà androgen, estrogen, dan progestin
—Testis —- terutama sekresi androgen (co.testosteron)
oStimulasi perkembangan dan pemeliharaan sistem reproduksi jantanoMeningkatkan massa otot dan tulang
testis—Estrogen (co.estradiol)
oPemeliharaan sistem resproduksi betina dan perkembangan ciri seks sekunder pd betina
—Progestin (Co. Progesteron)
oMempersiapkan dan memelihara uterus
rahim

E. Kelenjar Pineal
—Sekresi melatonin
-Dikontrol oleh siklus terang/gelap
-Fungsi: ritme biologis yg berkaitan dgn reproduksi
Beberapa hormon pada Invertebrata—
*Artropoda mengeluarkan bermacam-macam hormon yang mengatur banyak proses tubuh, seperti perluasan kromatofor, pergantian kulit, reproduksi seksual, dan perkembangan.
-Pergantian kulit diatur oleh ekdison steroid
-Ekdison diatur berurutan oleh hormon protorosikotropik, yang dikeluarkan oleh kelenjar interserebral.
-Metamorfosis oleh hormon juvenil, sebuah derivat dari 18 karbon asam lemak.
—
—*Kelenjar sinus pada tangkai mata crustaceae menghasilkan beberapa hormon, salah satu menghambat pergantian kulit, pergantian kulit disebabkan oleh hormon lain yang diproduksi oleh organnya.
hormon pada hewan
Hormon pada tumbuhan
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon atau zat pengatur tubuh. Beberapa di antaranya:a) Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.
b) Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan tunas.

c) Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat.
d) Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun.
e) Asam absisat, berperan dalam proses perontokan daun.
f) Kalin, dibagi menjadi empat yaitu rhizokalin, kaulokalin, filokalin, dan antokalin

g) Traumalin
sumber: presentasi tim dosen Biologi – FMIPA UNPAD

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!