Sastra dan seisinya

free for Gaza

kata apa yang sanggup kuucapkan untukmu. kamu yang begitu kuat. kamu yang begitu tabah. menghadapi semua yang selama ini menimpamu. kamu sendiri tahu bahwa hal ini pasti terjadi bahkan terus menerus terjadi. tapi kamu tak gentar sedikitpun apalagi takut. membiarkan dirimu tetap disana. kamu bilang ini sudah kewajibanmu menjaga wilayahmu. menjaga masjid al-aqsa. dan kamu justru bahagia. membiarkan dirimu dan keluargamu dihujam beragam jenis peledak. yang aku sama sekali tak paham soal peledak-peledak itu. yang kutahu itu menyebabkan banyak sekali yang menyebabkan kaum muslim haris melakukan shalat jenazah.
aku yakin bahwa kamu sangat paham akan hal ini. perjuangan. atau orang biasa sebut dengan nama jihad. kamu yang rela mengorbankan waktu sahur dan bukamu dengan tangisan atau kamu harus berlarian karena lagi-lagi mereka datang. serangan-serangan bejat dan tak berakal sama sekali. kupikir itu bukan manusia. dan ya, lagi-lagi kamu tak gentar.
sekarang nama kamu disebut-sebut. setiap berpindah channel televisi dan aku selalu melihatmu.
kalau kamu berpikir tentang perdamaian dunia, kamu pantas mempertanyakannya. kupikir itu hanya ada dalam cerita-cerita klasik yang tertulis dalam buku. atau hanya omong kosong berita. hei, mana orang-orang yang mengaku petinggi dan cinta damai. bohong kalau kamu petinggi. menurunkan transmisi serangan saja tak mampu. mau bilang HENTIKAN? ah aku butuh bukti!
anak-anak banyak menjadi sasaran. itu cerdik sekali! mereka takut kalau ada generasi penerus yang luar biasa dari kaum mu. hei! mereka takut dengan para penghafal. bulu kudukku saja berdiri ketika aku tahu, ada ratusan anak penghafal quran yang lahir tiap dua bulannya. aihhh pantas sekali mereka takut. dan itu membuat mereka buta hati. tetap bersi keras ingin merebut wilayahmu.
bagaimana dengan dirimu yang membaca ini? apa kamu pernah tahu mengapa mereka begitu semangat menjadi seorang penghujam?
saat melihat berita-beritamu di televisi. ah banyak sekali anak-anak yang lucu. terlihat jelas pancaran cahaya dari wajah-wajahmu.
Kebumen, 14 Juli 2014
22.46 (UT+7)
kita seharusnya merasakan yang sama. karena aku saudaramu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!