• Cerita Ibu Anak,  Sastra dan seisinya

    Si Sulung

    tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu -Sapardi Djodo Damono Kalau dari puisi Hujan di Hulan Juni, sesorang yang sangat bijak membiarkan cintanya dalam diam. tak ada yang lebih bijak dari tumbuhnya si Sulung. Dibuatnya jejak-jejak kakinya yang semakin tangguh di jalan ibundanya -Mamak Muda baru punya anak Kalau dari ini, ada si Sulung yang sangat bijak membiarkan dirinya menjadi lebih tangguh bersama ibundanya yang baru saja belajar memulai dari 0. Belajar sama si Sulung.. Dimana pelajaran kesabaran didapat darinya, Dimana perekonomian yang masih titik mula dan ia ikut merasakannya, Dimana ilmu penstabilan emosi ditata olehnya, Dimana rantai komunikasi ia…

  • Sastra dan seisinya

    Perempuan-Perempuan Pada Masanya

    Pada masanya, perempuan-perempuan sendiri akan memilih kesendiriannya dan bangga dengan pilihannya itu. Pada masanya, perempuan-perempuan yang dilirik akan tetap bertahan tanpa meliriknya kembali, meski ia tau bahwa yang meliriknya adalah surga dunia. Pada masanya, perempuan-perempuan yang sibuk akan semakin menyibukkan dirinya agar tidak terlena dengan kesibukkan yang memercikkan api neraka. Seperti Rumaisha Ummu Sulaim. Ketika hidayah itu sampai padanya. Ia menjadi teguh dengan hidayah itu. Meski suaminya menuduh dan mencelanya, namun ia tak bergemjng sedikit pun. Serta anaknya, Anas bin Malik, yang masih kecil menyaksikan pertengkaran ayah ibunya. Hingga akhirnya, Malik, suaminya pergi meninggalkan rumah dalam keadaan marah. Saat itulah ia wafat setelah bertengkar dengan musuh lamanya di jalan. Bisa…

  • Cerita Sejarah,  Kisah Sahabat Nabi

    Belajar sama Ahli Etnografi Muslimah

    Pernah tau Malinowski? Iya, ilmuwan antropolog yang dikenal dengan kegiatan etnografnya. Beliau hadir dari Polandia di abad ke 18 dengan keluarga kaya dan keturunan bangsawan. Karya-karya dan teorinya dipakai hingga kini. Mungkin kamu yang menekuni antrpologi, tidak asing dengan namanya. Sedangkan seribu tahun hijriah silam. Ada seorang perempuan yang lucu dan menyenangkan perangainya. Dia berasal dari keluarga bangsawan juga dan juga kaya tentunya. Tapi hartanya tidak lain hanya digunakan semata-mata untuk berdakwah di jalan Alloh swt. Dialah aisyah ra. Menurutku, aisyah adalah seorang etnograf hebat muslimah di masa nya. Sejak dahulu sudah ada ilmuwan etnografi. Aisyah, sebagai ummul mukmin, ditakdirkan sebagai istri rasul sejak kecil. Dan sejak kecil aisyah diberi…

  • Cerita Ibu Anak

    Jika Kamu Marah..

    “Kamu ini, dikasih tau ibu kok ga nurut!” Di rumah. Dengan segenap kedongkolan dihati, kamu berusaha menasihati anakmu. Namun tampaknya sia-sia. Bukan karna tidak didengar, tapi karena dia hanyalah si kecil. Seorang anak yang hanya ingin bermain dan berlarian kesana kemari hanya untuk menghabiskan tenaga yang ia punya. Sedangkan kamu sudah tidak kuat lagi melihatnya. Badanmu lelah, matamu pun mengantuk usai begadang semalaman karena si kecil merengek, kerjaanmu belum kelar, dan tentunya rumah yang lagi-lagi berantakan. Bagaimana jika pada akhirnya kamu marah? Ketika kamu marah, maka syaitan semakin dekat disekitarmu. Bersiap untuk menertawakan emosimu yang membuncah. Sedangkah malaikat yang mewanti-wantimu di dalam hatimu, perlahan bersiap membuka catatan amalanmu. Begitu juga…

  • Cerita Ibu Anak

    Peran Kita

    Menemukan selipan kertas berisikan surat untuk suamiku. Tulisan 2 tahun yang lalu. Meski usia pernikahan kita yang masih sangat belia ini, aku yang pencemburu tetap gigih untuk belajar menjadi istri yang selalu mendekapmu: lelah maupun sulit. Serta kamu yang mengajariku kesederhanaan akan tetap sederhana bersama surga kita. Tetaaplah begitu sayangku, tidak perlu muluk-muluk karena itu yang kusuka darimu. Sekecil apapun bentuk kegiatan yang kita lakukan, akan menjadi istimewa dan kebahagiaan. Mengaji bersama, makan kerupuk bersama, menonton video aksi anak-anak kita, ya sesederhana itu. Sebelum menutup buku 2018 kita, mari kita ingat keburukan-keburukan apa saja yang sudah kita lakukan. Karena sudah pastii lebih banyak daripada baiknya. Maafkan aku sebagai istrimu dan…

  • Cerita Ibu Anak

    Dialy Jombs and Moms

    Masih ingat dulu ketika masih asik ngejomblo, hal yang tanpa sadar paling banyak dilakuin adalah galau. Iya galau nya karena kangen sama si doi. Entah itu nunggu kabar doi, chat atau telpon doi, ngeliatin update-an status doi, apa aja deh yang berhubungan ama doi. Ga usah dipungkiri, kayaknya hampir semua pemuda a.k.a jomblo, pernah ngalamin ini. Apalagi yang namanya kaum hawa, kalau udah galau, ribet deh semua urusan. Dari yang mager ga mau makan, mager ga mau kuliah, sampe mager ga mau ngomong juga ada. Asli, saya salah satu pelakunya dan juga beberapa kali jadi korban dari keribetan galaunya kaum hawa di kos-kosan saya. Sekarang, semenjak saya memutuskan untuk mengakhiri…

  • Cerita Ibu Anak

    Keputusan bukan Keputus(asa)an

    Dua tahun Aku memulai belajar apa yang disebut sabar. Ya, selama ini kukira saat mengerjakan skripsi, sudah termasuk bagian pehaman sabar yang cukup tinggi. Ternyata tidak bagiku. Masih terlampau jauh sekali ketika Aku yang kini bersama kedua anakku menjalani rumah tangga. Iya, mengasuh anak luar biasa butuh kesabarannya. Seperti menyusui. Siapa bilang Menyusui anak itu mudah? Dua tahun itu lama. Menyusui tidak selalu mengenyangkan anak. Menyusui pula tidak selalu menjadikan anak tertidur. Tak jarang jika rasanya selalu ingin menyerah. Lelah, pegal, kesal, keluh kesah, itu sudah pasti terasa. Sedangkan menyusui membutuhkan ketenangan diri: akal mapun batin. Ragam cerita tentang suka duka menyusui. Dimulai dari anak yang tidak bisa menyusui dengan…

  • Cerita Ibu Anak

    Surat Pertama untukmu yang berSemi

    Bersama langit purnama hari ini, ibumu akan menyampaikan sebuah surat kepadamu. Surat yang bisa jadi tidak ada artinya bagi yang membacanya tapi bermakna bagi yang merasakannya. Iya, aku dan kamu: anakku Semi. Sejak dirimu hadir, hari-hari tak terasa berlalu begitu cepat. Dari haru bahagiaku mendengar tangisanmu, senyumku melihat ulahmu, tawaku melihat ocehanmu, hingga tangisku melihat sedihmu. Memasuki usia 3 bulanmu, kamu sudah menyadari bahwa dirimu tidak lagi menjadi yang ketiga. Kamu tahu bahwa akan ada seseorang lagi yang akan menyusulmu. Menjadi si kecil yang selanjutnya. Ketika ASI yang biasa kamu minum mulai tidak lagi banyak, atau bahkan rasanya yang tidak lagi selezat biasanya. Tapi kamu, tetap mendekatiku. Tetap mau dengan…

  • Sastra dan seisinya

    Paripurna Cinta Ramadhan

    Ramadhan tahun ini, 1439 H, tak kusangka akan menjadi hari-hari yang begitu berkesan. Jika tahun sebelumnya, aku melalui ramadhan dengan berpuasa sembari mengandung, kini kembali bertemu ramadhan dengan menyusui anak pertamaku yang berusia 9m+ sembari menggendong janin yang berusia 7m+. Maka lengkap sudah hari-hari ramadhanku dengan nikmat dan cinta yang sungguh-sungguh “berkesan” itu. Banyak hal kejadian yang kualami saat-saat hari puasa datang hingga akhirnya dapat kujajaki satu persatu. Begitu juga dengan satu persatu dengan cerita berbeda di tiap harinya. Dari yang sudah pasti seperti ujian menahan lapar dan haus, uji mental kesabaran melihat anak menangis-merengek ingin ngempeng, atau perut keram dan tegang, aktifnya janin yang lagi hobi nendang-nendang, ditambah dengan…

  • Sastra dan seisinya

    Surau Suara Ramadhan

    Di surau, Ada seorang perempuan dengan segala kekhawatirannya, kesedihannya, kerapuhannya, kelemahannya, menembus penjuru sudut. Suara gemuruh layaknya tangis dan pekikan jerit hati menyelimuti seluruh dirinya. Basah sudah dalam tubuhnya. Mengingat hari perhari yang telah dilalui setelah ternobatkan menjadi seorang Ibu. Baginya: “aku belum bisa tangguh sebagai Ibu. Mungkin akulah ibu yang buruk. Tak ada kasih dan juga sayang. Tak mengasihi ataupula dikasihi.” Di Surau Suara, Tak ada tempat yang mampu mendengar suaraku kecuali di surau ini. Surau langit sendu dan rintikan hujan yang ikut menghamburkan suara-suaraku. Lompatan dan jurang yang kulalui bersama malaikat kecil dan juga pendamping hidup, mungkin apa yang kualami baginya sekadar remeh temeh. Suara tak penting yang…

  • Sastra dan seisinya

    Ibu dan malaikatnya

    “Bagaimana jika suatu saat nanti, ditengah Aku menyerah?” “Maksudnya?” “Ya menyerah menjadi seorang Ibu.” “Gapapa. Nabi juga ga melarang. Boleh, asal ga lama-lama.” Seketika sendu membayangkan kehidupan menjadi seorang Ibu yang mungkin kelak akan banyak ragam deru yang menyertai. “Tenang aja sayang. Kita hadapi dulu yang sekarang ada di hadapan kita. Kita akan jalan bersama.” Sebulan, duabulan, tigabulan, perlahan aku mengenal apa yang disebut sebagaimana suka dukanya mengurus anak. Dari menyusui, mengganti popok, menimang-nimang, hingga memandikan, masing-masing ada lelah batinnya sendiri. Sampai mungkin di masa aku mampu menstabilkan emosi pikiran dan juga batin, ada kejutan selanjutnya yang Alloh berikan padaku. Kehadiran calon penghuni keempat yang sedang berjuang tumbuh sehat pada…

error: Content is protected !!