Semesta Punya Cara
tentang pribadi yang selalu ingin menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. katanya, kita ini hidup cukup untuk menjadi sebaik-baiknya manusia. bukankah begitu?
Akhir-akhir ini rupanya semesta punya caranya sendiri. Ia menyapaku seolah-olah aku melihatnya. Ia memanggilku seolah-olah aku mendengarnya. Mungkin otak ini sedang gelut dan hati ikut beradu.
Aku, kenapa jadi begini?
Aku hanya ingin bahagia. Sesekali mengedepankan ego-ku. Berkali-kali Aku harus bersandiwara untuk tidak peduli dan pada akhirnya….
Aku menyerah!
Kubiarkan kaki melangkah menuju air. Kuambil wudhu-katanya air wudhu adalah peredam. Kudirikan sholat dan kemudian berdoa:
“Tuhanku, Aku hanya ingin menjadi sebaik-baiknya manusia. Maka jadikanlah aku pribadi yang bahagia. Karena ketika orang disekitarku merasa kesulitan, setidaknya Aku mampu membuat mereka bahagia.”
Jatinangor, 5 November 2015
20.07 wib