nota dan kuitansi
jajaran nota dan kuitansi sebagai
saksi hidup yang tersisa selama 3 tahun perjalanan menjadi bendahara di assalaam baru saja kulihat. dan kini bisa kubilang, ‘perjalanan’ belum usai.
bagaimana bisa?
ya kenapa tidak? 🙂
aku masih ingat ketika membaca semua tulisan-tulisan tangan husna di kertas ataupun sticky note dan nota yang masih ‘tersimpan’ rapih di kotak pensil. ah lucunya. catatan nama yang belum bayar, nota-nota untuk kipas-gaun-agenda angkatan, nota art and skill yang selalu paling dominan banyaknya dibanding nota lainnya, belum lagi tulisan bujukan rayuan teman-teman dengan tulisan “jipeng muka adem” padahal itu tanda telat setor uang kas rayon. aihhhh jadi kangen masa-masa riweuh saat itu. saat prediksi uang kurang tapi ternyata berlebih. atau mungkin uring-uringan cari nota untuk LPJ. uang yang bertitle kan desimal tak pasti akhirnya harus digenapkan. oh ya kalau lupa catet nama wah udah deh bablas. bisa-bisa bayar dua kali si doi. duhduh, maaf ya kalau selama ini menjalankan amanahnya kurang baik. memang masih butuh banyak belajar. insyaalloh uang terpakai benar-benar untuk kepentingan bersama.