• Sastra dan seisinya

    Paripurna Cinta Ramadhan

    Ramadhan tahun ini, 1439 H, tak kusangka akan menjadi hari-hari yang begitu berkesan. Jika tahun sebelumnya, aku melalui ramadhan dengan berpuasa sembari mengandung, kini kembali bertemu ramadhan dengan menyusui anak pertamaku yang berusia 9m+ sembari menggendong janin yang berusia 7m+. Maka lengkap sudah hari-hari ramadhanku dengan nikmat dan cinta yang sungguh-sungguh “berkesan” itu. Banyak hal kejadian yang kualami saat-saat hari puasa datang hingga akhirnya dapat kujajaki satu persatu. Begitu juga dengan satu persatu dengan cerita berbeda di tiap harinya. Dari yang sudah pasti seperti ujian menahan lapar dan haus, uji mental kesabaran melihat anak menangis-merengek ingin ngempeng, atau perut keram dan tegang, aktifnya janin yang lagi hobi nendang-nendang, ditambah dengan…

  • Sastra dan seisinya

    Semesta dan Dunia

    Waktu subuh tiba. Usai sholat, karna sakitnya dan rasa penasaran, akhirnya aku dan suamiku pergi ke puskesmas. Setelah dicek bukaan, ternyata masih sudah bukaan 2. Ups, bukan sudah.. mungkin lebih tepatnya masih. Dan itu antara aku yang berlebihan ngungkapin dahsyatnya kontraksi atau aku yang belum paham bagaimana mengendalikan kontraksi itu. Akhirnya, aku diminta untuk terus berjalan-jalan agar pembukaannya bertambah. Maklum, katanya anak pertama akan membutuhkan bukaan yang lama untuk mencapai waktunya melahirkan. Dua jam berlalu, jalan kaki sepanjang arah puskesmas ternyata cukup melelahkan. Lelah nyeri dan lelah pegel kaki. Dicek lagi, alhamdulillah bertambah jadi bukaan 4 dan sudah mulai keluar flek. Maka diprediksilah bahwa akan lahiran malam hari atau mungkin…

  • Sastra dan seisinya

    Delapan Kebohongan ibu

    Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, maknasesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia. Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering…

error: Content is protected !!