meniti "Hujan di Bulan Juni"
hari ini hari kamis. aku bersyukur karena hari kamis tidak se-gila hari senin dan selasa.
tanggal 20 Maret 2014
awalnya aku menyangkal. ternyata pelajaran pengganti harus kami terima di hari ini.
kadang kebosanan sering terjadi di dalam kelas. tapi aku mensiasatinya dengan membaca sebuah buku diluar mata pelajaran. terutama hari ini. sebuah buku yang berisi tentang kumpulan puisi, sajak, dan prosa. aku pun menunjukkan salah satu puisi kepada teman disebelahku. bukan bermaksud mempengaruhinya tapi aku yakin pikirannya tak ada disampingku. mungkin hanya badannya. ini waktu yang tepat untuk meraih pikirannya yang berada diluar ruangan.
“eh aku kasih puisi deh buat kamu.”
“heee?”
“iya ntar cari ya -HUJAN DI BULAN JUNI- karya Sapardi Djoko Damono”
syukurlah jiwa raganya sudah kembali. dan dia pun segera mencarinya di mesin pencarian.
Hujan di Bulan Juni
karya: Sapardi Djoko Damono
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
“ahh mba jipeh tau aja!”