• Cerita Ibu Anak,  Sastra dan seisinya

    Ibu dino dan anaknya

    Seang mencari karakter yang tepat untuk diriku saat ini. Seseorang yang tak lagi berpikir tuk lelah meski payah. Seseorang yang tak lagi berpikir tuk gaya meski beda. Seseorang yang tak lagi berpikir tuk penampilan meski bosan. Seseorang yang tak lagi berpikir tuk selamat meski penat. Seseorang yang tak lagi berpikir tuk jeda meski reda. Tak ada yang namanya pengalihan isu jika di dunia ini tak ingin bisu. Sedangkan saat realita didepan mata mendadak buta. Aku dan juga anakku, bayibayi yang selalu ada untuk menyuarakan rasa. Senang, sedih, bangga, kecewa. Kuajarkan sejakkecil. Jangan dipendam, jangan diam. Itu yang membuatmu sakit. Sampaikan, meski tak ada yang mendengar, sampaikan meski hanya acuh yang…

  • Puisi (Aku dan Kamu)

    Kamu

    Aku dan kamu Meski kini ada dia si kecil periang Meski kini ada dia si kecil lugu Bagiku dalam tidurku, Hanya ada kamu dalam dekap malamku Aku dan kamu Meski aku tahu bahwa kamu adalah lelaki pemalu Meski aku tahu bahwa kamu adalah lelaki pekerja keras Di tiap harinya jalan jauh menerjang lembah dan bukit melawan ego dan emosi di rumah maupun di kantor Aku dan kamu Meski aku tahu bahwa Alloh lah perencana segalanya Mesi kelak suatu saat nanti rasa diantara kita mulai pudar, Aku hanya ingin ada ungkapan, ucapan, dan tingkah laku, yang membuatku terhibur di sela sepinya kasih sayang antar kekasih… Aku hanya ingin kamu tahu bahwa…

  • Puisi (Aku dan Kamu)

    YANG SLALU KUSUKAI UNTUKMU

    Nampak sipit bibirmu saat tersenyum Aroma bajumu semerbak sedikit bau aneh Ketika kau tertarik pada sesuatu Kau terlihat seperti anak kecil Nampak bahagia dengan senyum polosmu Kau yang slalu berusaha keras Kau yang ternyata Wonder Woman Kau yang menghargai persahabatan Kau yang tak suka sambal pedas Dan kau yangvterkadang bertingkah aneh Suara nafasmu saat tertidur Kau slalu menceritakan kisah aneh Yang terjadi dalam setiap mimpimu Bagaimana pun dirimu… Kau sangat manis budi Dengan segala hal yang baik darimu Dan segala hal yang buruk dariku Aku dengan yang seperti itu Dan slalu berada di sisimu Bagaimana pun dirimu Istriku Aku sangat mencintaimu istriku Lembang, 9 januari 2018

  • Puisi (Aku dan Kamu)

    Lelaki Subuhku

    Ada yang mengintip Itu langit fajar Ada yang datang Itu langkah malaikat Ada yang berkokok Itu ayam jago Ada yang bergegas Itu tetangga sebelah Ada yang membangunkan Itu suara mikrofon masjid Semuanya itu kata aktif Sedangkan, Ada yang dibangunkan Ada yang dibelai Ada yang dilelapkan Ada yang diheningkan Hingga, Ada yang digoda Semuanya itu kata pasif Dan kamu selalu menjadi pasifku Yang membuatku akan melakukan apapun untukmu Suamiku, yang selalu kujaga cintamu Cinta kita, cinta anak kita, dan cinta kepada Rabb kita Kaulah, Lelaki Subuhku Lembang 14 Januari 2018

  • Sastra dan seisinya

    Tumbuh

    Di seluruh hamparan kering, semakin sering aku merintih karena luka dan duka. Semakin dalam rintihan, maka hanya ada sakit dan jerit yang kudapatkan. Pun semakin kubiarkan, maka hanya ada lupa dan hina yang lahir tanpa arahan. Aku hanya ingin hadir bersama semangat juang meski itu sulit. Tumbuh berdiri bersama harapan serta mimpi Ayah dan Bunda. Sebuah kelulusan diiringi ketulusan rasa, tangis begitu juga cinta. Halo kamu, ingat #sayembaramenulis #antologirasa2017 #gegaraskripsi tinggal 4 hari lagi! Buruan kirim naskahmu ke azifah.anamillah@gmail.com   Ungkapin rasa skripsimu! Kapanlagi pengalamanmu itu bisa kamu tulis dan publish sehingga menjadi kenangan yang tak terlupakan 😉 ditunggu ya!  Inframe: bibit pagoda, more info planting @bun2_.

  • Puisi (Aku dan Kamu)

    Teruntuk Kekasihku

    Kekasihku Ketika malam menjadi pagi Ayam berkokok membangunkan nyawa Burung riang menari bersama awan Dan embun menghadiahkan kesejukan Ketika dirimu hadir Racun cinta bersemayam dalam tubuhku Senang, sedih, tawa, pilu Dan dirimu berhasil memberikanku luka Kekasihku seaindainya kau tahu, Dulu aku pernah berjanji untuk tidak pernah menangis karena seorang lelaki Dan pada akhirnya kau adalah lelaki pertama yang membuatku menangis karna cinta Dulu aku tidak pernah membayangkan menikah dengan seorang lelaki mulia sepertimu Dan pada akhirnya kau adalah lelaki pertama yang mengajarkanku tentang hikmah ayat-ayat cinta Dihari ini kau semakin menua Entah berapapun umurmu Ijinkanlah aku berdoa kepada Tuhanku Agar kita kelak akan menua bersama Dengan cinta yang tak pernah…

  • Puisi (Aku dan Kamu)

    Istri Mudaku

    Istriku kau tlah mengukir duniaku dimanapun aku bermimpi Saat awan bernaja pada keheningan kau justru bermain cahaya Kulit keriput di muda nengundang takwa, sahabat setiamu Betis yang membesar adalah senjata utamamu tuk menopang harapan si kecil kita Istriku yang muda nan lucu, aku dan para malaikat mengizinkanmu bermain bersama Bintang bercanda gurau dengan Bulan demi surga yang dirindukan Ya Allah yang Maha Pengasih, Maha Mulia, Maha Perkasa, aku memohon kasihi dia, kuatkan dia, muliakan dia, berkahi dia, istriku Azifah An’amillah Jombang, 9 Januari 2017 20.44 WIB

  • Sastra dan seisinya

    Puisi untuk Ayah

    Teruntuk Lelaki pelindungku Hari demi hari hingga waktu tak dapat kuterka Bermain dengan ingatan dan rasa Dimulai dengan tangisan, buaian, dan didikan Sajak demi sajak Ada cerita dibalik cerita Rindu bak permadani terbang tanpa angin Dan kau akan selalu menjadi lelaki pelindungku Ayahku, Kudoakan sehat selalu membersamaimu Dan kebahagian selalu mengitarimu Cinta untukmu, dariku

  • Sastra dan seisinya

    Hujan Turun Sepanjang Jalan

    Bel pulang sekolah berdering. murid-murid SMA keluar berhamburan dari kelasnya. Langit tindak berbicara tentang waktu siang. jarum jam sudah menunjukkan pukul 14.00 WIB dan awan justru menjadi kelabu. kini kulihat warna-warni payung yang indah. ada yang berjalan pelan agar tidak terkena basahnya air hujan. ada yang berlari kecil sambil memercikkan genangan air yang dilewatinya. ada pula yang berdiri dengan payung ditangannya-menunggu seseorang yang dinanti kehadirannya. sedangkan aku, berdiri dan bersandar pada dinding sambil menatap rintik hujan: berharap menggenggamnya. Aku mengeluarkan secarik kertas yang Bunda berikan tadi malam. katanya, “Nak, ingatlah untuk membaca tulisan ini saat kau menatap hujan.” hujan turun sepanjang jalan hujan rinai waktu musim berdesik-desik pelan kembali bernama sunyi kita pandang: pohon-pohon diluar…

error: Content is protected !!