( ´ ▽ ` )ノ (red: Assalaamu’alaikum Beijing)
baru beberapa menit yang lalu, selesai sudah film ini ditonton. awalnya memang tidak ada rencana, tapi ya pada akhirnya skenarionya mampu membuatku menangis. apalagi baca novelnya, bisa-bisa berhari-hari kepikiran melulu.
Jadi begini.
Pertama, A-shi-ma itu ternyata bisa ya dijadiin sebagai kisah penguat. sejarah menjadi begitu romantis setelah diimajinasikan melebihi porsi. Ashima dimiripkan namanya menjadi Asma. hehe kalau saya boleh berandai-andai, ada tidak ya yang menyerupai Azifah? terus dimiripkan dengan kisah sejarah bergenre romantic. duhduh….
Kedua, banyak sekali bahasanya yang tidak terduga. seperti pada saat kata-kata “dia akan setangguh cinta ayah dan ibunya”. tuh bener kan! kemarin sempet ngotot-ngototan sama adek kalau orang sastra itu kece. jarang memang yang mengakuinya. kebanyakan bilang kalau sastra itu alay atau malah ada yang bilang “sok-sok an puitis lo zif”. Ya, sayang banget kalau tidak bisa merasakan sensasinya sastra. sebenernya julukan sastra bagi saya tidaklah harus kata-kata yang dirangkai menjadi bait atau rima. melainkan makna dari setiap kata yang dilontarkan, entah tersirat maupun tidak tapi mampu menyentuh hati yang membacanya dalam sekejap.
“tuh dek, romantis kan. apalagi kalau nanti dapet suami yang suka berpuitis ria. kelihatan kok yang tulus ama enggaknya dek. kalau kamu bener-bener paham sastra pasti tahu. nanti bisa jadi pewarna dalam hidup lohz bumbunya cinta, bisa tuh.” ceilah!
Ketiga, mungkin itu memang pandangan pertama. tokoh Zong Wen yang mencari-cari Asmara Nadia padahal baru saja kenal. mungkin gak ya? bisa saja. tapi, bukan kecantikannya tapi cahayanya yang dalam sekejap cling cling. haha, gatau juga si saya mah masih polos ga begitu paham cinta-cintaan. yang penting begini, “Saya adalah tujuan bukan pilhan. Bagaimana?”
dan terakhir, yah untuk penutup liburan terimakasih suguhan filmnya ya…
Jakarta, 1 Januari 2015
18.13 (UT+7)
0 Komentar
dialuzmah
maksudnya “Saya adalah tujuan bukan pilhan”?
azifah an'amillah
hahaha ada deh, silakan memknai sendiri ya kak 🙂
dialuzmah
pernah baca cuma lupa, haha
azifah an'amillah
hanya orang2 tertentu yg pahaam
wehehhee :p
dialuzmah
emang hanya orang2 tertentu :P, tapu
barusan dapat sumber nya yang dulu ak baca :P, sedikit paham 😛 😛
azifah an'amillah
apaasiiiiii -____-” hahahhaa iya deh iyaaa bapak apoteker… percaya2 (⌒▽⌒)