Alam dan Anak Kecil
apa yang selama ini orang ributkan ketika dunia tidak lagi berkompromi dengan kita? ketika diam-diam sekeliling tidak lagi memberikan kita dukungan? ketika semua yang kita kobarkan ternyata sia-sia: tidak ada lagi yang peduli.
“dunia itu pelik”, begitu katanya. ada banyak hal yang terkadang tanpa sadar kita tidak tau, mana yang sebenar-benarnya kenyataan atau hanya sekadar pura-pura.
setiap hari, jam, menit, detik; aku perlahan menilik alam dan anak kecil. tentang daun yang yang menari-nari bersama angin. tentang pohon yang bersiul bersama burung. tentang air yang berlari bersama arus. begitu juga dengan anak-anak kecil yang duduk bersama rumput.
ah, seandainya dunia yang kutau hanyalah tentang mereka. menjadi alam atau menjadi anak kecil. cukup menjadi polos dan bersenang-senang. tidak perlu repot-repot untuk iri maupun dengki. tidak perlu memikirkan segudang cara untuk mendapatkan kekuasaan maupun kekayaan. hal yang sederhana memang selalu indah. justru yang mempersulit adalah kita sendiri. berbelit-belit menjadikannya seolah-seolah semua adalah salah alam.
apa benar karena alam, kita menjadi rakus dan berlaku semena-mena?
Jatinangor, 29 Maret 2015
11.00 WIB