Sastra dan seisinya

Cerita Bersama Rindu

Pada waktunya, kita telah membersamai rindu hingga coretan yang tak terbatas. Kerinduanku padamu, menjadikanku egois pada waktu. Kubiarkan ia lalu lalang, lewat begitu cepat sampai-sampai tak peduli tentang kenyataan bahwa kamu berada jauh dariku.

Semakin kuingat tentang kebersamaanku denganmu, semakin sakit rindu ini mencabik pilu ruang memoriku. Kugali detail setiap perkataan manismu, cerita lucumu, salah tingkahmu, senyummu, semuanya! Dan aku diam-diam hanya bisa mengeluarkan tawa kecil disusul dengan air mata yang tetiba ikut keluar membasahi pipi.

Meski sudah kutanya pada rindu, bagaimana rasa kesal ini terus menumpuk, pada akhirnya aku tak mampu untuk membuang kesalku padamu. Kamu benar-benar membuatku takluk tanpa tahu arah. 

Pada waktunya pula kita membersamai rindu untuk bertemu dengan waktu bernama Ramadhan. Esok akhirnya datang. Saat kita merindukannya, ia hadir dan disambut dengan sukacita, penuh rasa, dan ragam asa.

Rinduku padamu memang tidak akan pernah berujung. Begitu juga dengan waktu yang tak bosan jejali ruang dimensi antara kita. 

Selamat datang Ramadhan

Selamat datang untuk rindu yang mengisi ceritaku

Lembang 26 Mei 2017

17.43 wib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!