-
Kaca-Kaca Mawar
Pernah mendengar tentang kaum yang selalu dikenal dengan keahliannya dalam menjaga? itu kaumku. kaum per(empu)an. aku memang tidak memiliki kemampuan yang lembut dalam berkata layaknya perangai bidadari. tidak sehalus perilaku jiwa-jiwa langit yang bersembunyi dibalik awan. tak ada kata istimewa jika dengan mudahnya kita menunjukkan begitu saja. menghumbar-menghumbar, atau mengumunkan ke seluruh jagad raya. perempuan itu seperti kaca. memiliki kebeningan hati, tutur kata, dan perilaku. tapi selayaknya kaca jika pecah maka akan ada senjata yang berujung pada sebuah kehormatan. bagaimana dengan mawar? indah memesona bukan? diam diam kaumku ini adalah mawar. mekar dengan perlahannya. memberikan ketertarikan yang sempurna. mampu melumpuhkan siapa saja yang melihatnya. kali ini mawar akan menjadi primadona…
-
Begitulah Per(empu)an
teringat ketika seorang guru berbicara kepada kita semua, para santri tang untuk pertama kalinya duduk di tingkat menengah atas atau مدرسة العالية .. aku suka sekali dengan penyebutan seorang perempuan. kalau kata beliau, kata perempuan itu berasal dari per(empu)an. empu bermakna sebuah kepemilikan atau milik. bahkan kalau dari cerita sejarah, adalah sebutan gelar kehormatan seperti empu prapanca, empu gandring, dan sebagainya. pemilik. Alloh memang memiliki segalanya tanpa terkecuali. sedangkan apa yang kita punya saat ini, apa yang ada di tangan kuta saat ini sekalipun harta duniawi, itu adalah milikNya yang dititipkan kepada kita hingga seberapa baik kita menggunakan titipan tersebut. apakah untuk kepuasan pribadi atau untuk berbagi bersama. perempuan adalah…