Sastra dan seisinya

Hijau

meski daun masih kering sampai saat ini, aku tetap berharap suatu saat nanti pigmen datang kembali hingga spektrum mampu memberi warna. kadang ceritaku tentangmu tak mampu kuraikan dengan rinci. karena mungkin aku terlalu bahagia. dan aku lupa bagaimana memulainya.
mungkin kamu yang sekarang berbeda dengan yang dulu. atau itu hanya pemikiran jahatku saja? atau sebenarnya aku lah yang berubah? dan kamu tetap dalam posisi diammu. membiarkanku dalam praduga. jujur aku benci itu.
kalaupun memang banyak kesalahan dalam diriku. atau aku yang selalu berangan-angan. berekspetasi besar. hingga kamu lelah dengan perilakuku. jangan tinggalkan aku. wahai dirimu, ingatkan aku.
saat aku mulai memancingmu, kamu boleh bilang aku agresif. kata ibu, ada saatnya perempuan itu harus agresif ketika kamu berada dalam ambang yang tak tentu.
sudahlah aku harap kamu memahami.
Sumedang, 31 mei 2014
cerita angin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!