Sastra dan seisinya

Khusyu'

malam hari ini begitu keras. angin-angin sayup dan awan yang tak mengijinkan bintang menyapaku saat ini. ingin aku tetap berdiri dengan tegap. mengagungkan namaMu. berirama melantunkan ayat-ayat cinta dariMu.
ketika orang beramai-ramai menyalahkan arti khusyu’, aku justru diam termanggu. khusyu’ tak sekadar berdiri dibelakang imam. atau mungkin kamu pernah bilang bahwa khusyu’ adalah julukan bagi sholatnya orang-orang masjid. belum tentu. begitu katamu.
aku pernah dengar dari sosok yang berdiri di mimbar, bahwa khusyu’ adalah saat berdirimu dan sujudmu adalah yang paling lama kamu biarkan berada dalam ketentraman, kehanyutan, dan kesejukan.
akhirnya aku tahu. semua itu sama seperti diriku. jika kamu ingin kejujuran dariku tantang arti khusyu’, aku akan memberitahumu sesuatu. dimana aku akan berusaha semampuku. karena khusyu’ ku adalah saat berdiriku, ruku’ku, dan sujudku tak lagi hadir bayangmu walau itu hanya sedetik.
iya, kamu.
Jayapura, 20 Juli 2014
22.20 wit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!