-
Berperan Menjadi Seorang Anak
Orangtua itu luar biasa. Susah payah dari mengandung berbulan-bulan. Malam gabisa tidur, makan mual, mau ngapa-ngapain eungap, mau makan harus pilih-pilih yang sehat, mau aktivitas kadang juga enggan karna serba ga nyaman, belum lagi ada aja ragam retorika yang ngebuat perasaan jadi lebih sensitif dan emosional. Pun setelah bayi kita lahir ke kedunia. Punya impian ingin memiliki anak yang cerdas, mahir piano, cepat membaca, atletis, atau bahkan penghafal quran. Siapa yang tidak mau anaknya menjadi penghafal quran, bukan hanya kemuliaan bagi anak itu sendiri, bahkan akan memberikan kemuliaan bagi kedua orangtuanya dan surga bagi ibunya. Bagaimana jika kita mencoba mendalami peran dan memposisikan diri sebagai seorang anak? Yang kita tau…
-
Yang berkesan di masa MTs
IKRAR DAN DOA (Dibaca setiap hari akan memulai kegiatan belajar mengajar) بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang In the name of Allah The Most Gracious and The Most Merciful Kalawan nyebat jenengan Allah nu Maha Welas tur Maha Asih أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad itu utusan Allah I witness there is no Lord except Allah, and i witness that prophet Muhammad is the prophet of Allah. Abdi nyakseni satemenna teu aya deui pangeran nu wajib disembah anging Allah nyalira, abdi nyakseni satemenna kanjeng…
-
Keputusan bukan Keputus(asa)an
Dua tahun Aku memulai belajar apa yang disebut sabar. Ya, selama ini kukira saat mengerjakan skripsi, sudah termasuk bagian pehaman sabar yang cukup tinggi. Ternyata tidak bagiku. Masih terlampau jauh sekali ketika Aku yang kini bersama kedua anakku menjalani rumah tangga. Iya, mengasuh anak luar biasa butuh kesabarannya. Seperti menyusui. Siapa bilang Menyusui anak itu mudah? Dua tahun itu lama. Menyusui tidak selalu mengenyangkan anak. Menyusui pula tidak selalu menjadikan anak tertidur. Tak jarang jika rasanya selalu ingin menyerah. Lelah, pegal, kesal, keluh kesah, itu sudah pasti terasa. Sedangkan menyusui membutuhkan ketenangan diri: akal mapun batin. Ragam cerita tentang suka duka menyusui. Dimulai dari anak yang tidak bisa menyusui dengan…
-
Mentari Pagi di Lembang
Sudah memasuki 8 bulan sejak saya menikah di bulan Juli 2016. Dan selama 8 bulan juga, banyak hal yang telah saya alami untuk dipahami dan dipelajari. Ternyata tidak mudah. Kudu legowo. Satu kata dan itu bermakna dalam. Saya masih ingat pertama kali menikah, suami saya memberikan pesan untuk pernikahan kami. Aku adalah suamimu dan kamu adalah istriku, maka dua kata: sabar dan syukur. Aku akan menerimamu apa adanya, begitu juga denganmu yang menerimaku apa adanya. Aku bersabar dan bersyukur karena kamu adalah istriku, begitu juga kamu bersabar dan bersyukur karena aku adalah suamimu. Terasa sekali ada semacam pendewasaan didalam diri, karena sesungguhnya untuk mempertahankan cinta tidak semudah yang dibayangkan. Menikah…
-
Menuju Februari
Ada banyak hal yang terjadi selama satu bulan ini. Semuanya melibatkan perasaan, khususnya di tempat baru. Anak-anak kecil dengan bahasa Inggrisnya, Bapak-bapak dengan petaninya, Ibu-ibu dengan ngajinya. Menerima, katamu, lebih sulit daripada diterima. Menerima adalah kata kerja dan saat kita mulai menerima maka kita memutuskan untuk mulai bekerja: melatih akal dan rasa untuk menerima setiap kejadian. Saat kita memutuskan untuk menerima, saat itu juga kita maju satu langkah menuju dewasa. Terimakasih untuk Januari, bulan ini sungguh-sungguh melibatkan perasaan. Dan ini, menyulitkan! Aku memilih bahagia karena sebentar lagi Februari 🙂 Purwakarta, 27 Januari 2015
-
aku belajar karena Alloh
23 april 2013 hari ini semua terlihat sangat sibuk. Teman-teman bergegas pulang mempersiapkan dirinya untuk segera belajar karena besok kita harus menjalani ujian tengah semester. STRUKTUR HEWAN. Materinya terlampau banyak, hingga aku pribadi sudah pasrah dari awal. Namun ada sesuatu yang janggal disini. Ketika aku bertanya, “eh pada mau pulang ya? mau belajar buat besok?” mereka pun menjawab,”iya ni, malem ini harus begadang. Materinya kan banyak banget.” Sering terlintas dipikiranku.. “ohh jadi kalau mau ujian, belajarnya begadang gtu ya..” “nah, berarti belajar itu karena mau ujian” “berarti belajar itu cuman buat dapetin nilai” “kalau kayak gitu, belajarnya bukan karena Alloh dong. Tapi karena nilai.” “padahal kan Alloh yang memberi kita…