Sastra dan seisinya

(si)apa perempuan senja?

dikala alam satu persatu menyapa datangnya senja maka akan ada teriak, lirih maupun diam yang menjadi saksi perempuan senja. barangkali kamu memang tidak pernah tahu apalagi peduli tentang (si)apa perempuan senja. semoga matahari tidak benar-benar pergi, berharap ia diam-diam melindungi sekalipun senja telah pergi.

ada hikmah dari setiap kejadian. sedikit demi sedikit, ia akan hadir dengan buah kesadaran. sama seperti perempuan ini. ia hadir hanya saat senja. iya, senja adalah waktu yang tepat untuk kedatanganmu.

kamu adalah perempuan senjaku. sebatas julukan yang tidak melulu aku agung-agungkan karena kehadiranmu yang begitu singkat. layaknya bidadari yang turun dari kayangan hanya untuk menumpang mandi, seperti bidadari Jaka Tarub. tapi dirimu lebih dari itu. aku saja tidak mampu menemukan selendangmu, bagaimana aku mampu memperistrimu(?) ada-ada saja.


Lembang, 12 Februari 2015
09.55 WIB

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!