Cerita Ibu Anak
-
Edisi #dirumahaja hadiah panen jagung
Sejak nikah, aku mulai belajar mandiri trmasuk dalam hal pengelolaan sampah. Awal awal sampah tuh dicampur antara sampah dapur/basah dan sampah kering. Dan jadi ilfeel gtu😂 Akhirnya mulai melatih diri buat bersungguh sungguh telaten dalam memilah sampah. Sampah basah kupisahkan dalam ember dan kalau udh lumayan penuh aku kubur ditanah. Sampai suatu hari, tetiba tumbuh tanaman jagung yang sudah berbunga. Padahal jujur aku ga pernah sengaja nanam jagung disitu. Dan di tanah itu temoat biasa buat ngubur sampah dapur. Emang kebiasaan ngubur sampah itu niatnya buat manggil organisme tanah, harapannya biar makin subur tanahnya hehe. Alloh selalu kasih balasan buat hambanya yang sayang sama ciptaanNya. Alhamdulillah baru keinget kalau sebulan…
-
Si Sulung
tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu -Sapardi Djodo Damono Kalau dari puisi Hujan di Hulan Juni, sesorang yang sangat bijak membiarkan cintanya dalam diam. tak ada yang lebih bijak dari tumbuhnya si Sulung. Dibuatnya jejak-jejak kakinya yang semakin tangguh di jalan ibundanya -Mamak Muda baru punya anak Kalau dari ini, ada si Sulung yang sangat bijak membiarkan dirinya menjadi lebih tangguh bersama ibundanya yang baru saja belajar memulai dari 0. Belajar sama si Sulung.. Dimana pelajaran kesabaran didapat darinya, Dimana perekonomian yang masih titik mula dan ia ikut merasakannya, Dimana ilmu penstabilan emosi ditata olehnya, Dimana rantai komunikasi ia…
-
Jika Kamu Marah..
“Kamu ini, dikasih tau ibu kok ga nurut!” Di rumah. Dengan segenap kedongkolan dihati, kamu berusaha menasihati anakmu. Namun tampaknya sia-sia. Bukan karna tidak didengar, tapi karena dia hanyalah si kecil. Seorang anak yang hanya ingin bermain dan berlarian kesana kemari hanya untuk menghabiskan tenaga yang ia punya. Sedangkan kamu sudah tidak kuat lagi melihatnya. Badanmu lelah, matamu pun mengantuk usai begadang semalaman karena si kecil merengek, kerjaanmu belum kelar, dan tentunya rumah yang lagi-lagi berantakan. Bagaimana jika pada akhirnya kamu marah? Ketika kamu marah, maka syaitan semakin dekat disekitarmu. Bersiap untuk menertawakan emosimu yang membuncah. Sedangkah malaikat yang mewanti-wantimu di dalam hatimu, perlahan bersiap membuka catatan amalanmu. Begitu juga…
-
Takut menjadi seorang Ibu?
Alkisah dahulu kala, generasi-generasi sebelumnya. Ada seorang perempuan yang mau tidak mau ditakdirkan menjadi seorang Ibu. Mungkin dia tidak pernah terpikir untuk menyandang gelar itu, keluar rumah saja tidak pernah, apalagi menggaet pria untuk mengawininya hingga memiliki anak? Tapi apalah daya. Ia hanya yakin bahwa Rabb-nya memberikan ketetapan itu untuk memberitahu hambaNya atas kebesaranNya. Ya, perempuan itu bernama Maryam. Seorang perempuan yang kelak menjadi Ibu dari seorang Nabi; Isa ‘alaihissalaam. Betapa menggemaskannya jika melihat anak-anak kecil yang ceria, lucu, tertawa bahagia. Rasanya ketika menikah nanti, ingin segera memiliki anak; menimang-nimang, menggendong, mencium, dan pasti masih banyak hal menyenangkan lainnya yang bisa dilakukan bersama si kecil. Namun ternyata, untuk mendapat si…
-
Peran Kita
Menemukan selipan kertas berisikan surat untuk suamiku. Tulisan 2 tahun yang lalu. Meski usia pernikahan kita yang masih sangat belia ini, aku yang pencemburu tetap gigih untuk belajar menjadi istri yang selalu mendekapmu: lelah maupun sulit. Serta kamu yang mengajariku kesederhanaan akan tetap sederhana bersama surga kita. Tetaaplah begitu sayangku, tidak perlu muluk-muluk karena itu yang kusuka darimu. Sekecil apapun bentuk kegiatan yang kita lakukan, akan menjadi istimewa dan kebahagiaan. Mengaji bersama, makan kerupuk bersama, menonton video aksi anak-anak kita, ya sesederhana itu. Sebelum menutup buku 2018 kita, mari kita ingat keburukan-keburukan apa saja yang sudah kita lakukan. Karena sudah pastii lebih banyak daripada baiknya. Maafkan aku sebagai istrimu dan…
-
Dialy Jombs and Moms
Masih ingat dulu ketika masih asik ngejomblo, hal yang tanpa sadar paling banyak dilakuin adalah galau. Iya galau nya karena kangen sama si doi. Entah itu nunggu kabar doi, chat atau telpon doi, ngeliatin update-an status doi, apa aja deh yang berhubungan ama doi. Ga usah dipungkiri, kayaknya hampir semua pemuda a.k.a jomblo, pernah ngalamin ini. Apalagi yang namanya kaum hawa, kalau udah galau, ribet deh semua urusan. Dari yang mager ga mau makan, mager ga mau kuliah, sampe mager ga mau ngomong juga ada. Asli, saya salah satu pelakunya dan juga beberapa kali jadi korban dari keribetan galaunya kaum hawa di kos-kosan saya. Sekarang, semenjak saya memutuskan untuk mengakhiri…
-
Keputusan bukan Keputus(asa)an
Dua tahun Aku memulai belajar apa yang disebut sabar. Ya, selama ini kukira saat mengerjakan skripsi, sudah termasuk bagian pehaman sabar yang cukup tinggi. Ternyata tidak bagiku. Masih terlampau jauh sekali ketika Aku yang kini bersama kedua anakku menjalani rumah tangga. Iya, mengasuh anak luar biasa butuh kesabarannya. Seperti menyusui. Siapa bilang Menyusui anak itu mudah? Dua tahun itu lama. Menyusui tidak selalu mengenyangkan anak. Menyusui pula tidak selalu menjadikan anak tertidur. Tak jarang jika rasanya selalu ingin menyerah. Lelah, pegal, kesal, keluh kesah, itu sudah pasti terasa. Sedangkan menyusui membutuhkan ketenangan diri: akal mapun batin. Ragam cerita tentang suka duka menyusui. Dimulai dari anak yang tidak bisa menyusui dengan…
-
Menepati Janji
Malam jumat. Seperti biasa yasinan di masjid menjadi rutinitas di kampungku, selain sebagai doa dan wasilah untuk keluarganya yang sudah menjadi ahli kubur, rutinitas ini sekaligus sebagai silaturahim dan mengajarkan cara baca ayat-ayat quran yang baik dan benar. Aku, suamiku, dan Semi tentu ikut mengaji bersama. Ditemani dengan makanan gorengan kriuk sebagai penutup pertemuan kita. Malam berlalu hingga memasuki dini hari. Malam-malam di Lembang saat ini memang lagi dingin-dinginnya. Saat perutku sakit karena menahan pipis atau katanya karena kandung kemihnya tersenggol janin, maka terus-terusan ingin ke kamar mandi untuk buang air kecil. Belum lagi efek gorengan malam yang membuatku juga harus buang air besar. Sesekali, duakali, hingga tigakali. Batinku, beberpa…
-
Surat Pertama untukmu yang berSemi
Bersama langit purnama hari ini, ibumu akan menyampaikan sebuah surat kepadamu. Surat yang bisa jadi tidak ada artinya bagi yang membacanya tapi bermakna bagi yang merasakannya. Iya, aku dan kamu: anakku Semi. Sejak dirimu hadir, hari-hari tak terasa berlalu begitu cepat. Dari haru bahagiaku mendengar tangisanmu, senyumku melihat ulahmu, tawaku melihat ocehanmu, hingga tangisku melihat sedihmu. Memasuki usia 3 bulanmu, kamu sudah menyadari bahwa dirimu tidak lagi menjadi yang ketiga. Kamu tahu bahwa akan ada seseorang lagi yang akan menyusulmu. Menjadi si kecil yang selanjutnya. Ketika ASI yang biasa kamu minum mulai tidak lagi banyak, atau bahkan rasanya yang tidak lagi selezat biasanya. Tapi kamu, tetap mendekatiku. Tetap mau dengan…
-
Teruntuk seluruh Ibu di dunia,
Dari semua jenis pekerjaan yang ada, maka menjadi Ibu adalah pekerjaan yang amat menyenangkan. Senang karena bisa berada di rumah sepuasnya, senang karna bisa memasak dan memakannya- apapun yang diinginkan, senang mengahabiskan kuota midnight, senang ada yang bisa diajak bermain di rumah bersama anaknya, senang melihat senyum dan tawa anaknya yang cerdas. Tapi dibalik itu semua, adalah tanggung jawab: merapihkan serta membuat rumah nyaman untuk ditempati, masak dan makan makanan sehat demi keluarga atau makan banyak karna tidak mau kalau bayi yang dikandung akan kelaparan atau anak yang disusui merasa tidak nyaman karna susunya tdk lezat hingga pada akhirnya angka timbangan tidak lagi sesuai keinginan, belum lagi dengan menghabiskan kuota…
-
Cerita BunBun
Apa yang membuat BunBun menjadi istimewa, khususnya untuk saya pribadi? Saya seorang ibu rumah tangga yang kurang lebih baru 16 bulan menikah dan memiliki 1 anak. 16 bulan yang lalu pula saya lulus dari sebuah universitas jurusan biologi. Yang saya ingat ketika itu, saya belum punya keinginan apa-apa setelah saya lulus. Kerja kantoran tidak mau, sekolah s2 juga belum mau, dan lain-lain banyak hal yang belum saya ketahui apa yang sebenarnya akan saya lakukan. Hanya doa saja yang saya bisa lakukan. Meminta petunjuk agar hidup saya lebih terarah apalagi sudah sekolah di perguruan tinggi, sangat saya sayangkan jika tidak berkarya apa-apa. Hingga akhirnya Alloh menjawab semua pertanyaan dengan satu jawaban.…
-
Nduk,
Nduk, adanya kamu di dunia ini, memberitahukan bukne-mu sesuatu. Bahwa banyak hal yang mengubah seisi rumah ini, terutama tentang pakne-mu. Nduk, kamu sekarang sudah menjadi tempat pelarian pakne dan buknemu untuk berbagi cerita. Apalagi paknemu. Seandainya kami tau, pakne-mu yang pendiam itu, tetiba ada saja perkataan yang terlontar jika bersama denganmu. Taukah kamu nduk, setiap kali meneropong langit, pakne selalu saja berceloteh,”cincin buknemu itu ada di langit. Tuh tuh liat, cincin buknemu ada di planet Saturnus.” Atau semisal paknemu melihatmu menangis, pasti perkataan ini keluar,”kenapa nduk, mau mimik iya? bukne bukne, aku mau mimik.” Belum lagi kalau nangisnya makin panjang,”haduh nduk jangan suka tiru-tiru buknemu yang suka nangis ya.” Sedangkan bukne-mu…