• Sastra dan seisinya

    Menuju Februari

    Ada banyak hal yang terjadi selama satu bulan ini. Semuanya melibatkan perasaan, khususnya di tempat baru. Anak-anak kecil dengan bahasa Inggrisnya, Bapak-bapak dengan petaninya, Ibu-ibu dengan ngajinya. Menerima, katamu, lebih sulit daripada diterima. Menerima adalah kata kerja dan saat kita mulai menerima maka kita memutuskan untuk mulai bekerja: melatih akal dan rasa untuk menerima setiap kejadian. Saat kita memutuskan untuk menerima, saat itu juga kita maju satu langkah menuju dewasa. Terimakasih untuk Januari, bulan ini sungguh-sungguh melibatkan perasaan. Dan ini, menyulitkan! Aku memilih bahagia karena sebentar lagi Februari 🙂 Purwakarta, 27 Januari 2015

  • Sastra dan seisinya

    Teruntuk Masa Depan

    Jikalau suatu saat nanti kamu bukan lagi seorang pelajar, maka jangan biarkan dirimu bermalas-malasan. Enggan membaca buku. Tidak memiliki rasa ingin tahu. Atau Ogah-ogahan untuk belajar. Jikalau suatu saat nanti kamu bukan lagi gadis ataupun lelaki lugu, maka jangan biarkan dirimu menjadi sosok dewasa yang angkuh. Terlena dengan kemegahan dunia. Terlibat dengan emosi yang berlebihan. Termakan dengan nafsu tak karuan. Jikalau suatu saat nanti ada sesorang yang benar-benar mencintaimu sebagai satu-satunya, maka lakukanlah dengan tulus. Hingga ketulusan tersebut menjadikan (kita) hidup bersama serta bahagia menuju jannahNya. Jikalau suatu saat nanti kamu memiliki keturunan, maka jagalah karena Tuhan telah menitipkannya. Kelak keturunan tersebut akan menjadi generasi yang cerdas, berakhlak, dan beramal…

  • Sastra dan seisinya

    Pesan dari Ayah

    “Selamat ulang tahun Zifa, ayah dan ibu selalu mendoakan sst yang terbaik tercurah bagi Zifa. Diberikan kesehatan, umur panjang, selalu diberikan kebahagian, diberikan kemudahan dalam segala urusan. Diberikan rasa kasih sayang sama keluarga, ayah ibu adik2 dan saudara2. Dijadikan insan yang memberikan banyak manfaat bagi kemanusiaan. Nantinya diberikan keturunan anak2 yang sholeh. Maafkan ayah bila selama ini belum bisa memberikan yang terbaik buat Zifa.” You’re my best daddy forever. Lelaki paling perhatian, selalu mendoakan Zifa setiap saat. Terimakasih sudah menjadi ayah zifa yang mendidik dan mengajarkan Zifa banyak hal. Love you so much. You’re lovely daughter: perempuan yang saat ini di umur 21 (aku kan slalu ada sekalipun di hari…

  • Sastra dan seisinya

    Sakit (:)

    Tentang sakit yang katanya disebabkan oleh ketidakseimbangan metabolisme dalam tubuh. Makanan tidak tercerna dengan baik, kondisi lingkungan yang tidak sehat, aktivitas keseharian yang tidak baik, sehingga akumulasi dari kesemuanya atau bahkan salah satunya saja dapat menyebabkan tubuh lemah dan akhirnya jatuh sakit. Sudah dua hari ini, saya bersama orang baru dan di lingkungan yang baru. Gaya hidup yang baru, cara komunikasi yang baru, aktivitas baru, dan atitude yang baru. Awalnya semua normal seperti biasanya. Berpakaian rapih, berbicara yang baik, saya pikir hampir semua halnya adalah baik. Itu yang saya lihat di hari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Ketika hari itu tiba, semua runyam. Ada semacam tekanan psikologis yang membuat diri saya syok hingga…

  • Sastra dan seisinya

    Plan-to-go

    “Rencana adalah langkah pertama bentuk tanggung jawab”, katanya sih begitu. Saya termasuk orang yang suka bermain dengan perencanaan. Membuat rencana memang bagus dan baik, tapi yang saya pahami adalah ketika kita membuat rencana maka kita harus siap dengan ketidakberhasilan rencana tersebut. Entah rencana tersebut gagal karena tidak terlaksana atau rencana tersebut berjalan tidak sesuai ekspektasi. Egoisme akan menjadikan kita semakin berkutat dan terobsesi dengan keberhasilan sebuah rencana. Memakan waktu cukup lama bagi saya untuk memaknai bagaimana sebuah rencana tidak membuat kita sakit hati. “Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Alloh tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan.” (Hud: 115) [Ayat ini muncul di saat saya benar-benar berputus asa] Tidak ada yang salah dengan…

  • Sastra dan seisinya

    December “in ego”

    Sudah sekian lama akhirnya saya bisa menyapa teman-teman semua disini. hai halo apa kabar? senang rasanya bisa mengoceh kembali. Sebulan ini banyak hal yang memberikan saya pelajaran. guncangan emosional, ramu panas dalam, asam manis rasa, bahagia tak menentu, tangis pilu, bahkan hingga mimisan yang datang tak dijemput. Desember menjadi saksi bulan kelabilan saya sebagai manusia pada umumnya dan mahasiswa tingkat akhir pada khususnya. Saya memang perempuan yang bisa dibilang “belaga dewasa”, padahal jelas-jelas emosi masih mudah naik turun. Senang, sedih, marah, sensi, mungkin bisa mencari kambing yang dihitamkan agar emosi tidak memuncak. Saya pernah berpikir, apakah hal tersebut sangat lumrah pada manusia yang berumuran seperti saya? Cerita pertama: Pernah suatu…

  • Sastra dan seisinya

    Perempuan (:)

    Bagiku-di satu sisi, perempuan akan menjadi sosok yang menyebalkan. Tentang keegoisan karna katanya perempuan selalu ingin dimengerti lebih dulu sebelum ia mengerti orang lain. Bagaimana denganku? Sebutlah aku sebagai contoh. Jujur saja, aku sudah membuktikannya. Sifat selalu ingin diistimewakan dan tidak mau dibanding-bandingkan dengan yang lain adalah hal yang patut kita hargai saat menghadapi sosok perempuan. Kalau kamu bilang populasi perempuan itu terlalu melimpah lalu kamu sama ratakan antara kebanyakan perempuan yang datang padamu dengan perempuan yang kamu hampiri terlebih dulu, maka kubilang ini keterlaluan. Perempuan egois? Ya, mungkin julukan itu lebih tepat untuk aku yang saat ini sedang menjadi contoh. Sedangkan kata “lebih baik” – tidak akan ada habisnya.…

  • Cerita Sekolah,  Sastra dan seisinya

    Tuhan, apakah Engkau cemburu?

    Suatu hari ada seseorang yang bertanya padaku, penasaran dengan quran yang sudah terlihat tidak nggenah bentuk luarnya. “Bagaimana caramu membagi waktu, kapan tilawah dan kapan muroja’ah?” “Mudah saja, tergantung lokasi dimana yang tepat untuk tilawah dan kapan muroja’ah.” “Apa mungkin ayat-ayat quran cemburu? Ketika aku melulu muroja’ah di ayat-ayat yang sudah kuhapal, sedangkan yang lain kubiarkan tidak melulu kubaca. Apakah ayat yang lainnya cemburu? Sedangkan aku membutuhkan waktu yang lama untuk menghatamkannya. Ah, entahlah aku merasa bersalah. Aku masih sering membuang waktu dengan percuma.” Apa kabar dirimu? Baru beberapa hari saja, aku sudah dilanda sakit rindu. Mencoba untuk menikmati makan, lari dari sepi, menahan sakit perut (mungkin)- dan yang kutahu,…

  • Sastra dan seisinya

    Ungkapan Syukur

    Terkadang kita lupa bagaimana cara bersyukur. kita terlena dengan apa yang didapatkan hingga lupa apakah kita sudah bersyukur dengan cara yang baik? Ada beragam cara untuk mengungkapkan rasa syukurnya. Misal, seorang pelajar yang sudah diterima di kampus idamannya. Menghasilkan nilai yang baik saat ujian adalah cara bersyukur. seseorang yang mendapatkan rezeki berlebih. Maka sedekah adalah cara bersyukur yang terbaik. Dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya. Lalu, bagaimana dengan seseorang yang sedang dianugerahi rasa cinta? Maka menjaga dan bersabar adalah cara bersyukur yang terbaik. Nasihat siang bersama ustad AR ^^ Solo, 8 November 2015

  • Sastra dan seisinya

    Semesta Punya Cara

    tentang pribadi yang selalu ingin menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. katanya, kita ini hidup cukup untuk menjadi sebaik-baiknya manusia. bukankah begitu? Akhir-akhir ini rupanya semesta punya caranya sendiri. Ia menyapaku seolah-olah aku melihatnya. Ia memanggilku seolah-olah aku mendengarnya. Mungkin otak ini sedang gelut dan hati ikut beradu. Aku, kenapa jadi begini? Aku hanya ingin bahagia. Sesekali mengedepankan ego-ku. Berkali-kali Aku harus bersandiwara untuk tidak peduli dan pada akhirnya…. Aku menyerah! Kubiarkan kaki melangkah menuju air. Kuambil wudhu-katanya air wudhu adalah peredam. Kudirikan sholat dan kemudian berdoa: “Tuhanku, Aku hanya ingin menjadi sebaik-baiknya manusia. Maka jadikanlah aku pribadi yang bahagia. Karena ketika orang disekitarku merasa kesulitan, setidaknya Aku mampu…

  • Sastra dan seisinya

    Tentang Lingkaran

    Pernah mendengar tentang filosofi lingkaran? dalam ungkapan Sunda, lingkaran bermakna “niat kudu buleud” (niat harus bulat). Niat berkaitan dengan keteguhan sikap, keyakinan serta kepercayaan. dan kini aku ingin seperti lingkaran itu. tidak diam, tidak menunda-nunda namun tidak pula tergesa-gesa. aku akan berusaha mewujudkan niat baikku. tidak sekadar niat yang dihumbar dengan percuma-walaupun aku tahu tidak ada niat yang percuma. aku hanya ingin jujur….. “Niatku sudah bulat Yah. Iya, seperti lingkaran ini.” Jatinangor, 5 November 2015 19.45 wib

  • Cerita Sekolah

    Pilih mana?

    Kali ini saya akan mengajak teman-teman untuk obras (obrolan bebas dan santai). Tulisan ini terinspirasi dari pertanyaan anonim yang disampaikan di akun ask.fm saya. “Pilih mana, yg berani datang ngelamar duluan atau menunggu yang diidamkan?” jadi begini… Setiap orang, saya yakin memiliki sosok yang diidam-idamkan. Perempuan atau lelaki yang baik akhlaknya, perempuan cantik dan cerdas, lelaki tampan dan bertanggung jawab, dan banyak hal lainnya. Apa itu salah? Tidak sama sekali. Yang salah adalah ketika kita memaksakan kehendak. Kita tidak pernah tau seperti apa dan bagaimana yang terbaik buat kita. Apakah lelaki yang berbadan tinggi ataukah perempuan berkulit putih. lelaki yang rajin sholat atau perempuan yang rajin mengaji. Sekali lagi, kita…

error: Content is protected !!