Dunia Dongeng
-Putri
Detak jarum jam perlahan merayap di dinding. setiapnya mampu menggetarkan seisi rumah. belum lama aku melangkahkan kaki untuk pergi. tentunya tidak untuk diam di tempat. akan tetapi berfikir dan maju kedepan untuk sebuah makna: arti kehidupan yang lebih dalam.
selama ini banyak orang yang meragukan tetang cara kerja “keyakinan”. keyakinan bukanlah tetang penilaian. keyakinan bukanlah tentang sekelumat pertanyaan yang bersarang di sela-sela syaraf. keyakinan juga bukan tentang nafsu yang dielu-elukan. lalu seperti apakah keyakinan itu? ia datang dari sini, dari lubuk hati yang terdalam.
aku memang gadis kecil yang belum tahu banyak tentang dunia,”dunia dongeng” begitu katanya. entah siapa penyihir yang akan meracuniku, siapa peri-peri yang akan menemani sebelum aku tidur, dan siapa pula pangeran yang akan bersamaku kelak: menjadikan diriku sebagai tujuan.
Aku tahu bahwa dirimu ini seperti Troides. salah satu jenis kupu-kupu yang sulit sekali digapai. aku akan menamai dirimu yang datang kelak sebagai Pangeran Troides. kita memang jarang bersapa tapi diam-diam kamu memunculkan diri untuk sekadar menemuiku. tak peduli dengan terbangmu yang tinggi atau bersembunyi di dalam gelapnya hutan. aku tak peduli dengan keberadaanmu yang jauh. tahukah bahwa cara terbangmu terlalu indah untuk dilihat? Aduhai, kini bayangmu selalu hadir disetiap pengaduhanku kepada Sang Pencipta.
Banyak diluar sana yang ternyata akan dengan mudahnya menggapaimu. sedangkan aku? aku hanyalah seorang perncerita: berbagi kisah dan kebahagiaan. hari-hariku dipenuhi oleh dongen-dongeng seperti yang telah kukatan sebelumnya. aku adalah sang pencerita yang kini duduk bersama keyakinan, menanti sebuah kehadiran.
Kebumen, 17 Januari 2015
13.56 WIB
Epilog:
“Bukankah Alloh melihat seseorang karena ketaqwaannya?”
-Aku yakin kamu memahaminya-
Indah bukan?