• Cerita di Sekitar Kita,  Cerita Sejarah,  Cerita Sekolah

    Tidak untuk Digoda

    suatu malam saya sedang bersama dengan teman-teman di sebuah rumah makan. bisa dibilang, makan malam ini adalah ucapan perpisahan karena salah satu teman akan pergi: pulan ke kampung halamannya. teman saya ini perempuan dengan style fesyennya yang sangat modis. satu hal yang membuat saya heran adalah pada saat makan malam selesai, ia berganti kostum dari yang sebelumnya digunakan. jujur saja, saya berhasil kaget dibuatnya. dengan menjulurkan jilbab yang besar serta gamis yang benar-benar menutupi dirinya. Ah, mungkin saya tidak sekedar kaget karena perubahannya yang dibilang tiba-tiba. saya pun kagetelihat dirinya, mengapa begitu ‘adem’ saat menggunakan pakaian yang serba tertutup itu. ketika ditanya mengapa, dia menjawab,”ini namanya pakaian malam guys! jadi…

  • Sastra dan seisinya

    Sebenar-benarnya Makmum

    ada sebuah obrolan antara aku dengan salah seorang temanku. seperti biasa, ini disebut dengan celotehan yang mengandai-andai tentang seorang lelaki. selayaknya lelaki, mungkin mereka ingin mendapatkan perempuan yang baik, pintar, solehah dimana kelak akan dijadikan sebagai ibu untuk anak-anaknya. sempat terfikir oleh kami, bagaimana dengan perempuan yang (mungkin) ilmu agamanya kurang, perilaku tidak seanggun perempuan solehah, ya walaupun setidaknya kami bermodal ‘baik’ menjadi seseorang yang melayani suami dan siap menjadi ibu untuk anak-anak kami kelak. katanya yang baik itu akan mendapatkan jodoh yang baik pula. tapi kalau pada kenyataannya kami menginginkan lelaki pendamping yang sholeh, ilmu agamanya baik, sedangkan kami belum mampu memantaskan, apa tidak apa-apa? Hingga akhirnya terpikir kembali,…

  • Sastra dan seisinya

    Matahariku

    kesana-kesini, mondar-mandir, dan wara wiri. ternyata diam-diam aku mengagumimu. fajar menyingsing dan matahari pun datang. ibu memang seperti matahari. setiap hari selalu berhasil menyinari seluruh isi bumi. belum ada perempuan lain yang kugami selain besarnya kekagumanku terhadap ibu. apalagi jika anaknya banyak, suka rewel, banyak tingkah, ketawa-ketiwi, dan tiap kali berkumpul melulu dibuatnya rumah yang seperti kapal dihempas ombak. waaaaahh! pagi-pagi harus bangun lebih pagi dari yang lainnya. shalat malam dan setelah usai, ibu harus usrek di dapur. lihat, ibu juga tidak pernah lelah membangunkan anak-anaknya yang sulit sekali dibangunkan untuk sholat malam. aduhai, bagaimana mungkin aku tidak betah di rumah? setidaknya setiap sholat malam, rumah ini menjadi hidup dan terang.…

  • Sastra dan seisinya

    Kaca-Kaca Mawar

    Pernah mendengar tentang kaum yang selalu dikenal dengan keahliannya dalam menjaga? itu kaumku. kaum per(empu)an. aku memang tidak memiliki kemampuan yang lembut dalam berkata layaknya perangai bidadari. tidak sehalus perilaku jiwa-jiwa langit yang bersembunyi dibalik awan. tak ada kata istimewa jika dengan mudahnya kita menunjukkan begitu saja. menghumbar-menghumbar, atau mengumunkan ke seluruh jagad raya. perempuan itu seperti kaca. memiliki kebeningan hati, tutur kata, dan perilaku. tapi selayaknya kaca jika pecah maka akan ada senjata yang berujung pada sebuah kehormatan. bagaimana dengan mawar? indah memesona bukan? diam diam kaumku ini adalah mawar. mekar dengan perlahannya. memberikan ketertarikan yang sempurna. mampu melumpuhkan siapa saja yang melihatnya. kali ini mawar akan menjadi primadona…

  • Sastra dan seisinya

    Dunia Dongeng

    -Putri Detak jarum jam perlahan merayap di dinding. setiapnya mampu menggetarkan seisi rumah. belum lama aku melangkahkan kaki untuk pergi. tentunya tidak untuk diam di tempat. akan tetapi berfikir dan maju kedepan untuk sebuah makna: arti kehidupan yang lebih dalam. selama ini banyak orang yang meragukan tetang cara kerja “keyakinan”. keyakinan bukanlah tetang penilaian. keyakinan bukanlah tentang sekelumat pertanyaan yang bersarang di sela-sela syaraf. keyakinan juga bukan tentang nafsu yang dielu-elukan. lalu seperti apakah keyakinan itu? ia datang dari sini, dari lubuk hati yang terdalam. aku memang gadis kecil yang belum tahu banyak tentang dunia,”dunia dongeng” begitu katanya. entah siapa penyihir yang akan meracuniku, siapa peri-peri yang akan menemani sebelum aku tidur,…

  • Sastra dan seisinya

    Rasa, Berbagi, dan Renungan

    Dear Allohku sayang, Apa yang disebut dengan beberapa hari ini ternyata banyak memberikanku macam pelajaran: perjalan (rasa, berbagi, dan renungan). perjalan rasa yang sedikit demi sedikit muncul kini harus disusun dengan baik dan dirapihkan dengan gejolak emosi yang baik pula. rasa tidak perlu dicari, ia akan hadir: menguatkan ingatan. inilah perjalanan rasa. tidak perlu diundang, dan akan hadir dengan sendirinya. tidak terduga. sedangkan perjalanan berbagi pada akhirnya akan memberikan kebahagiaan kepada banyak orang. untukku dan juga untuk kamu yang tahu makna dari berbagi. kebahagiaan ini akan terus hadir dan akan selalu ada dalam benak dan terlukis di bibir. mengapa harus bibir? karena tanpa disadari kita akan tersenyum atau mungkin “senyum-senyum” sendiri mengingat-ingat kejadian yang…

  • Sastra dan seisinya

    Ujian

    sudah dua hari ini, jantung terus berdegup kencang. ada rasa yang namanya deg-degan berkepanjangan. entah apa sebabnya yang jelas ini bukanlah hal yang biasanya saya alami. langit masih sama birunya, pepohonan juga masih sama hijaunya. begitu juga dengan malam. seakan-akan sudah lama saya tidak merasakan lelap yang tenang, tidur didatangi mimpi, dan dingin yang menjadi selimut di tiap malam. lalu apa yang berbeda? disekitar para manusia yang tertawa tentu aku ikut tertawa tapi di dalam hanya terasa suara degupan yang terus saja kencang. membuat hati ikut gagu dan pilu. pikiran ragu dan penuh tanya. apa mungkin? membiarkan hati diam dalam bisu. berpura-pura seakan tidak terjadi apa-apa. beginikah rasanya patah hati?…

  • Cerita di Sekitar Kita,  Sastra dan seisinya

    Gemuruh Rindu

    titik-titik rindu mulai bergemuruh di langit-langit. mata tak lagi mampu dipejamkan. begitu juga layaknya nafas tak lagi mampu berhembus seperti biasanya. kali ini ia akan terhenti untuk sekejap. jadi ini yang dinamakan taman surga. ada getaran yang benar-benar tak bisa kujelaskan dengan baik. seketika terdiam dan menatap ke arahnya: tatapan tajam. “Assalaamu’alaika ya Nabiiy” kami datang wahai nabiku. kami disini menemuimu. Duhai Nabiku, kini umatmu beramai-ramai mengunjungimu. melihat senyummu yang begitu menyejukkan. dirimu pasti bahagia bukan disana? dirimu dikelilingi aroma surgawi sudah pasti indah bukan? Wahai Nabiku, inilah umatmu yang kau sebut-sebut di akhir hayatmu. umatmu yang masih saja kau tanyakan keselamatannya saat kau hampir pergi. kau, mengapa begitu memikirkan…

  • Cerita di Sekitar Kita,  Cerita Sejarah,  Sastra dan seisinya

    Maka Ucapkanlah

    Penyebutan setiap kata dan nama-nama manusia ditinggalkan di tempat ini. permohonan ampunan tertancap di pilar-piran bangunan. sedangkan langit menyaksikan segalanya serta merpati menjadi perantara diantara kita. “Dek, jikalau hati merintih dan meminta kepada Sang Maha Romantis, jangan biarkan hanya hati yang tahu. tahukah kamu bahwa lisan juga ingin bergerak dan telinga juga ingin mendengar: menjadi saksi pengucapan doa kita. maka ucapkanlah. serta tengadahkan tanganmu, karena diam-diam ia pun ingin ikut menjadi saksi doa kita.” kisah di subuh ini. untuk adikku. dan kaum muslimin sekalian. Masjidil haram, 26 Desember 2014

  • Cerita di Sekitar Kita,  Sastra dan seisinya

    Tersimpan

    Ternyata begini rasanya mencampur adukkan antara hati dan fikiran. disaat emosi berkecamuk, langit seketika menjadi kelam. kicau burung menekik, menjadikan malam semakin mencekik. beginikah cara kerja hati? ataukah ini rencana fikiran? cukuplah diam dan perlahan pergi layaknya merpati surga menyambut senja. disinilah kita berada. menyimpan hati dan fikiran bersama aroma bunga dari mata air surga. di kota yang mulia. Makkah Mukarromah, 25 Desember 2014

  • Sastra dan seisinya

    Sayap Merpati Putih

    sayap sayap merpati putih kini begitu lebar. putihnya mampu menutupi bayangan gelap yang dimiliki banyak orang. aku tak tahu harus memulainya darimana. aku pun juga tak mengerti sebenarnya apa yang saat ini sedang kurasakan. sakitkah? bencikah? atau cemburu? mengapa hal ini terjadi begitu cepat. aku baru saja mengenalmu dan kamu baru saja berhasil membuatku terbang layaknya merpati putih. untuk apa kamu selalu jujur dihadapanku jika pada akhirnya kejujuranmu itu membuatku terluka? Ah, kenyataan itu memang menyakitkan. mungkin lebih baik jika kugunakan sayap ini untuk pergi dan terbang: lari dari dunia yang penat. Jakarta, 21 Desember 2014

error: Content is protected !!