Sastra dan seisinya

Experiences, feels, i describe with prose

  • Sastra dan seisinya

    Idam (n;v)

    Saya telah merasakan semua bentuk arti dari kata idam: memiliki idaman, menjadi idaman, dan juga ngidam. Tiga arti yang masing-masing memiliki cerita tersendiri. Idaman (n.) Memiliki idaman sudah pasti pernah dialami oleh orang banyak. Seperti saya yang sejak kecil sudah punya tipe seseorang yang saya idam-idamkan. Ingat, idaman itu bukan hanya tentang pasangan hidup. Saat itu yang saya idamkan adalah tetangga saya. Seorang perempuan belia yang cantik dan juga selalu bersemangat menuntut ilmu. Hal yang paling saya suka adalah keceriaannya yang selalu mengisi waku bermain saya di sore hari. Hingga akhirnya saya harus pindah ke luar kota dan tidak pernah lagi bertemu dengannya. Beranjak menjadi anak sekolahan tingkat SD, yang…

  • Sastra dan seisinya

    Senja Ungu 

    Seorang pemuda ragu akan dirinya disaat senja ungu datang menghampiri langit gubuknya. Katanya,”Apa Aku sanggup menjadi kaya?” Sedangkan banyak dari manusia yang berbasa-basi dengan kalimat busuknya untuk berupaya menjadi kaya. “Aku khawatir jika Engkau berikan aku kekayaan, aku lupa akan diriku. Bahkan bagaimana jika aku menjauhimu dan melupakanmu? Dan tentu menyakitkan bukan jika hal itu karena memang sengaja kulakukan. Mau kusebut apa diriku? Tak pantas lagi sebagai hamba Tuhan.” Pemuda ini panjatkan bersama senja ungu dan serpihan gubuknya.  “Sejenak, biarkan senja ungu ini saja yang menghiasi langit gubukku.” Lembang, 13 Maret 2017 20.14 wib

  • Sastra dan seisinya

    Rumah 

    Dan rumah, menjadi tempat tersubur bagi makhluk hidup. Pejantan dan Betina, Anteridium dan Arkegonium, bahkan spora juga hifa yg merajalela. Ada semacam kehidupan yang nyaman baik bersama, berdua, ataupun sendiri. “Aku tak peduli, yang penting ada surga di rumah kita!” Begitu katanya.

  • Sastra dan seisinya

    Mentari Pagi di Lembang

    Sudah memasuki 8 bulan sejak saya menikah di bulan Juli 2016. Dan selama 8 bulan juga, banyak hal yang telah saya alami untuk dipahami dan dipelajari. Ternyata tidak mudah. Kudu legowo. Satu kata dan itu bermakna dalam. Saya masih ingat pertama kali menikah, suami saya memberikan pesan untuk pernikahan kami. Aku adalah suamimu dan kamu adalah istriku, maka dua kata: sabar dan syukur. Aku akan menerimamu apa adanya, begitu juga denganmu yang menerimaku apa adanya. Aku bersabar dan bersyukur karena kamu adalah istriku, begitu juga kamu bersabar dan bersyukur karena aku adalah suamimu. Terasa sekali ada semacam pendewasaan didalam diri, karena sesungguhnya untuk mempertahankan cinta tidak semudah yang dibayangkan. Menikah…

  • Sastra dan seisinya

    Puisi untuk Ayah

    Teruntuk Lelaki pelindungku Hari demi hari hingga waktu tak dapat kuterka Bermain dengan ingatan dan rasa Dimulai dengan tangisan, buaian, dan didikan Sajak demi sajak Ada cerita dibalik cerita Rindu bak permadani terbang tanpa angin Dan kau akan selalu menjadi lelaki pelindungku Ayahku, Kudoakan sehat selalu membersamaimu Dan kebahagian selalu mengitarimu Cinta untukmu, dariku

  • Sastra dan seisinya

    Hari Blogger Nasional

    Menjadi hal yang menarik bahwa kami-kami ini merayakan hari Blogger nasional. Banyak kisah menarik yang terjadi dalam dunia blogger. entah itu pengalaman pribadi maupun fiktif belaka. Saya masih ingat pertama kali motivasi saya mengaktifkan blog ini adalah untuk berbagi. Berbagi ilmu, kesenangan, bahkan kesedihan. Karena jujur, blog ini tempat harta karun saya sebagai saksi kehidupan kuliah saya- mengenal, memahami, dan juga tentang cinta. Bahwa blogger bukanlah seorang penggalau yang hanya bisa menumpahkannya dengan tulisan di blog. Blogger bukanlah seseorang yang memamerkan aktivitasnya, atau juga membeberkan perasaannya. Blogger hanya ingin memenuhi kesehariannya dengan hal yang bermanfaat. Saling berbagi cerita dan juga pengalaman semacam surat perhatian agar para pembaca bisa berhati-hati agar…

  • Sastra dan seisinya

    Siapkah menjadi seorang menantu?

    Suatu hari saat kamu memutuskan untuk meminta ayah menikahkanmu dengan orang lain, maka beribu-ribu pertanyaan akan dilontarkan kepadamu. Dari mulai pertanyaan, “siapakah dia? Darimana asalnya?” Hingga- “kamu yakin dia bisa jadi imam yang baik buat kamu?” Maka perlahan kamu akan menata jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan rapih. Meski kamu tau, sebesar apapun kamu mempersiapkan jawabanmu, di mulutmu hanya keluar perkataan antah berantah darimana asalnya dan itu hanya bisa membuat ayahmu tertawa mendengar jawabanmu. Kamu terlalu malu dan juga gugu untuk membicarakannya. Lucu sekali. Dari setiap keputusan yang kamu buat, penting untuk mendapatkan ridho orangtua. Tanyakan apakah orangtuamu memiliki firasat tersendiri terhadap keputusanmu. Keputusan yang baik kah? Pastikan bahwa orangtuamu pada…

  • Sastra dan seisinya

    Perempuan yang Menutup Mata

    Betul bahwa malam akan menjadi saksi mentup matanya para perempuan. Angin dingin dan juga suara gemerisik daun pepohonan depan rumah menjadikan malam-malam sunyi kian menyakitkan. Perempuan yang mulai menutup mata, selalu siap dengan hal-hal pilu yang akan terjadi slama tidurnya. Saat berbaring, hati dan fikiran perempuan perlahan mulai tercampur. Drama-drama menyenangkan maupun menyakitkan terolah dengan sendirinya. Perempuan memang pandai berimajinasi tentang perasaan. Ia tidak peduli mana yang ego mana yang rasional. Ia tidak mau ikut campur bahwa drama-drama tersebut bisa jadi akan membuatnya penuh harapan-harapan yang tidak pasti. Maka saat menutup matanya, drama itu dimulai. Dari sekian banyak perempuan, pasti akan menciptakan drama menyenangkan. Tentu hal ini dilakukan agar tidur…

  • Sastra dan seisinya

    Pesan Terusan

    Anak-anakku sayang,  sekarang kamu telah bertumbuh dari remaja menuju dewasa. Insya Allah Ayah dan Ibumu berjuang untuk memberikan bekal ilmu dan pendidikan  terbaik untukmu. Gunakanlah kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Belajarlah yang giat dan tekun. Ingatlah bahwa pendidikan ini adalah bekal untu mengarungi kehidupan kelak di dunia dan persiapan menuju akhirat. Janganlah kau sia-siakan waktu untuk menimba ilmu pe getahuan. Anak-anakku, Ayah dan ibu tidak punya hak menentukan masa depanmu. Kamu sendirilah yang menentukan kamu mau jadi apa nanti. Ayah dan Ibu  hanya berpesan pilihlah masa depanmu sesuai dengan keinginan hatimu. Mau jadi pengawai, mau jadi wiraswastawan, mau jadi seniman, atau mau jadi apapun lakukanlah semuanyan dengan hati yang tulus sehingga…

  • Sastra dan seisinya

    Penyakit Bernama Rindu

    Ada sebuah penyakit yang namanya tidak tercantum dalam kamus kedokteran. Kusebut ia dengan rindu. Mungkin banyak yang dapat mengungkapkan dengan mudah, bagaimana penyakit ini bekerja. Bagaimana rindu, menjangkit di syaraf dan mengalir bersama aliran pembuluh darah. Namun rindu, bagiku ia menjelma sedemikian rupa – mengabaikan lelah, mengacaukan pikiran hingga memadamkan rasa. Pada akhirnya, saat rasa dan pikiran mengelak, maka tubuh akan menyerap energi rindu. Energi yang berlebih menjadikan tubuh terekspresi dengan ragam cara seperti demam misalnya. Suhu tubuh rendah dan tinggi secara tak beraturan, lidah tidak pahit juga tidak manis, badan lemas dan hanya mampu bersandar di alas tidur, dan mata hanya berharap melihat manis wajahnya. Sedangkan pikiran menyela dengan…

  • Sastra dan seisinya

    Perempuan Pendiam

    Untuk perempuan yang tiba-tiba saja menjadi pendiam. Ketauhilah bahwa mungkin dirimu sedang dilanda galau hebat dan kamu lebih memilih diam. Atau mungkin saja kamu akan mengalami suatu kejadian besar sehingga sekarang kamu lebih memilih untuk diam sejenak. Atau kamu belakangan ini memikirkan perencanaan masa depan dan lagi-lagi kamu memilih diam. Benar, sekarang kamu benar-benar diam dan mungkin itu yang terbaik. Meski pernah terucap beberapa kata dan itu menyakitkan orang lain, maka diamlah. Kamu yang menjadi diam dengannya, tanpa banyak kata, tanpa banyak tatap. Seakan diam adalah cara bicaramu dengannya. Semoga dia tidak membenci diam mu itu. Perempuan pendiam, Tetaplah ceria. Seperti itu. Kamu yang kusuka. Jatinangor, 19 Mei 2016 10.57…

  • Cerita Sekolah,  Sastra dan seisinya

    Kamu mahasiswa tingkat akhir?

    Saat ini saya sedang berada di tingkat akhir sebagai mahasiswa. Seperti yang kita ketahui bahwa kewajiban sebagai mahasiswa harus dituntaskan: skripsi. maka ketika kamu memasuki duni tingkat akhir, persiapkan segala bentuk mental dan fisik untuk membentengi dirimu dari berbagai hal yang mungkin akan terjadi. Saya sebagai mahasiswa tingkat akhir di era 2016, akan berbagi cerita tentang dilema mahasiswa tingkat akhir. cerita ini diambil dari pengalaman teman-teman kampus dan juga saya sendiri.   Judul tugas akhir. Memasuki tingkat akhir, kamu akan dihadapi dengan kegalauan tema penelitian yang akan kamu kerjakan. berbagai hal harus dipikirkan dengan matang terkait efisiensi waktu, lokasi, dana, dosen pembimbimbing, dan manfaat kedepannya. belum lagi ketika banyak dari dosen…

error: Content is protected !!