-
Rasa, Berbagi, dan Renungan
Dear Allohku sayang, Apa yang disebut dengan beberapa hari ini ternyata banyak memberikanku macam pelajaran: perjalan (rasa, berbagi, dan renungan). perjalan rasa yang sedikit demi sedikit muncul kini harus disusun dengan baik dan dirapihkan dengan gejolak emosi yang baik pula. rasa tidak perlu dicari, ia akan hadir: menguatkan ingatan. inilah perjalanan rasa. tidak perlu diundang, dan akan hadir dengan sendirinya. tidak terduga. sedangkan perjalanan berbagi pada akhirnya akan memberikan kebahagiaan kepada banyak orang. untukku dan juga untuk kamu yang tahu makna dari berbagi. kebahagiaan ini akan terus hadir dan akan selalu ada dalam benak dan terlukis di bibir. mengapa harus bibir? karena tanpa disadari kita akan tersenyum atau mungkin “senyum-senyum” sendiri mengingat-ingat kejadian yang…
-
Ujian
sudah dua hari ini, jantung terus berdegup kencang. ada rasa yang namanya deg-degan berkepanjangan. entah apa sebabnya yang jelas ini bukanlah hal yang biasanya saya alami. langit masih sama birunya, pepohonan juga masih sama hijaunya. begitu juga dengan malam. seakan-akan sudah lama saya tidak merasakan lelap yang tenang, tidur didatangi mimpi, dan dingin yang menjadi selimut di tiap malam. lalu apa yang berbeda? disekitar para manusia yang tertawa tentu aku ikut tertawa tapi di dalam hanya terasa suara degupan yang terus saja kencang. membuat hati ikut gagu dan pilu. pikiran ragu dan penuh tanya. apa mungkin? membiarkan hati diam dalam bisu. berpura-pura seakan tidak terjadi apa-apa. beginikah rasanya patah hati?…
-
Maka Ucapkanlah
Penyebutan setiap kata dan nama-nama manusia ditinggalkan di tempat ini. permohonan ampunan tertancap di pilar-piran bangunan. sedangkan langit menyaksikan segalanya serta merpati menjadi perantara diantara kita. “Dek, jikalau hati merintih dan meminta kepada Sang Maha Romantis, jangan biarkan hanya hati yang tahu. tahukah kamu bahwa lisan juga ingin bergerak dan telinga juga ingin mendengar: menjadi saksi pengucapan doa kita. maka ucapkanlah. serta tengadahkan tanganmu, karena diam-diam ia pun ingin ikut menjadi saksi doa kita.” kisah di subuh ini. untuk adikku. dan kaum muslimin sekalian. Masjidil haram, 26 Desember 2014
-
Tersimpan
Ternyata begini rasanya mencampur adukkan antara hati dan fikiran. disaat emosi berkecamuk, langit seketika menjadi kelam. kicau burung menekik, menjadikan malam semakin mencekik. beginikah cara kerja hati? ataukah ini rencana fikiran? cukuplah diam dan perlahan pergi layaknya merpati surga menyambut senja. disinilah kita berada. menyimpan hati dan fikiran bersama aroma bunga dari mata air surga. di kota yang mulia. Makkah Mukarromah, 25 Desember 2014
-
Sayap Merpati Putih
sayap sayap merpati putih kini begitu lebar. putihnya mampu menutupi bayangan gelap yang dimiliki banyak orang. aku tak tahu harus memulainya darimana. aku pun juga tak mengerti sebenarnya apa yang saat ini sedang kurasakan. sakitkah? bencikah? atau cemburu? mengapa hal ini terjadi begitu cepat. aku baru saja mengenalmu dan kamu baru saja berhasil membuatku terbang layaknya merpati putih. untuk apa kamu selalu jujur dihadapanku jika pada akhirnya kejujuranmu itu membuatku terluka? Ah, kenyataan itu memang menyakitkan. mungkin lebih baik jika kugunakan sayap ini untuk pergi dan terbang: lari dari dunia yang penat. Jakarta, 21 Desember 2014
-
Bersama Hujan
ada titik air yang datang bersama angin membawakan kisah antara aku dan dirimu. sekalipun hujan datang dan terus menghatam, ternyata hal itu bukanlah menjadi alasan bagimu untuk selalu ada disampingku. ragamu mungkin memang tidak selalu hadir, tapi bayangmu selalu saja terlintas dalam molekul-molekul udara. ini bukan tentang seorang adam. lebih tepatnya seseorang yang selalu ‘ada’ suka maupun duka. kamu yang seringkali kuacuhkan, seringkali kulemparkan wajah masam, seringkali kubalas dengan ketus, kamu tetap saja menanyakan kabarku. kamu bawakan bebanku bersama hujan. kamu selalu saja mengerti apa yang sedang kurasakan. walaupun aku tak berkata, kamu tahu betul bahwa aku sedang sakit: terjatuh, terteduh, atau bahkan merindu. kamu datang bagaikan hujan sore tadi.…
-
Para Pejuang
bukan sampai disini akhirnya. bukan tentang perjuangan namanya bila kita putuskan untuk berhenti. kupikir ini akan menarik jika dirajut menjadi sebuah kisah. masa-masa saat kita untuk pertama kalinya berada dalam kegundahan yang amat-sangat menyayat. apa benar begitu? jujur, hingga detik ini pun aku masih bertanya-tanya. mungkin fikirmu ini adalah sebuah paksaan. hal diluar batas ideologimu. memang bisa saja dikatakan ya, bisa juga tidak. kadang idealisme mampu mengalahkan faktor-faktor lainnya. bagaimana? mau diabaikan? ah, hidup ini tidak semudah yang dibayangkan kawan. kebersamaan kita untuk ‘memajukan’ tidak patut dihina-hinakan. ini kerja keras kita. apapun hasilnya, dapatkah kita merasakan nikmatnya proses? ini yang seharusnya dituju. inilah yang semestinya kita dapatkan. pahit manis itu sesasinya bukan? sekalipun suara-suara…
-
Bagaimana mungkin aku menjauhiMu?
sembari melihat birunya langit dan ragam bentuk indahnya awan, terfikir olehku sesuatu. ternyata kehidupan menjadi seorang mahasiswa tidak semudah yang kubayangkan. tidak melulu belajar menatap buku atau bermalam dengan laptop untuk mengerjakan tugas. replika ini sangatlah unik. liku-liku yang dilalui tidak semua orang mampu merasakannya. kalau aku boleh bilang, ini hanya untuk orang-orang terpilih saja. benarkah begitu? ah, sudah hampir 5 semester aku berada disini. jauh dari keluarga, jauh dari kebiasaan, dan kini mulai terbiasa dengan apa yang disebut dunia ‘baru’. cukup menyenangkan memang, tapi lebih menyenangkan lagi saat liku-liku kini benar-benar membuat dunia kuliahku: komplit. sering sekali berpikir yang tidak-tidak. apalagi saat semuanya jenuh dan istilahnya ‘bosan dengan penat’…
-
Masih Mau disampingku?
jika kita diibaratkan bagai sepasang sepatu, mungkin aku adalah pasangan yang paling tidak cocok untukmu. jika kita diibaratkan seperti putih dan hitam, aku akan lebih emilih hitam karena mungkin itu yang pantas bagiku. jika kita sama-sama manusia maka aku adalah manusia yang jahat, kejam, dan….. Ah, sudahlah lebih baik kamu abaikan saja orang sepertiku ini. saat langit benar-benar sendu seperti apa yang kurasakan akhir-akhir ini, hanya ada cerita hati yang membuncah, bias, dan tak makna. bahkan katanya, saat itu tak ada lagi yang mengenaliku. terombang-ambing, goyah, rapuh, dan akhirnya hancur berkeping-keping. jujur saja: aku benci mengatakannya. sudah sepantasnya kamu menjauhiku dan meninggalkanku pergi, sendiri. kamu terlalu sabar menghadapi setiap tingkah…
-
Dusta
Sepenggal Kisah – Dusta |(c)Zbioastroart|
-
Begitulah Per(empu)an
teringat ketika seorang guru berbicara kepada kita semua, para santri tang untuk pertama kalinya duduk di tingkat menengah atas atau مدرسة العالية .. aku suka sekali dengan penyebutan seorang perempuan. kalau kata beliau, kata perempuan itu berasal dari per(empu)an. empu bermakna sebuah kepemilikan atau milik. bahkan kalau dari cerita sejarah, adalah sebutan gelar kehormatan seperti empu prapanca, empu gandring, dan sebagainya. pemilik. Alloh memang memiliki segalanya tanpa terkecuali. sedangkan apa yang kita punya saat ini, apa yang ada di tangan kuta saat ini sekalipun harta duniawi, itu adalah milikNya yang dititipkan kepada kita hingga seberapa baik kita menggunakan titipan tersebut. apakah untuk kepuasan pribadi atau untuk berbagi bersama. perempuan adalah…
-
Kemana cinta?
Sepenggal Kisah- Kemana Cinta? |(c)Zbioastroart| Jatinangor, 13 November 2014