• Cerita Ibu Anak

    Surat Pertama untukmu yang berSemi

    Bersama langit purnama hari ini, ibumu akan menyampaikan sebuah surat kepadamu. Surat yang bisa jadi tidak ada artinya bagi yang membacanya tapi bermakna bagi yang merasakannya. Iya, aku dan kamu: anakku Semi. Sejak dirimu hadir, hari-hari tak terasa berlalu begitu cepat. Dari haru bahagiaku mendengar tangisanmu, senyumku melihat ulahmu, tawaku melihat ocehanmu, hingga tangisku melihat sedihmu. Memasuki usia 3 bulanmu, kamu sudah menyadari bahwa dirimu tidak lagi menjadi yang ketiga. Kamu tahu bahwa akan ada seseorang lagi yang akan menyusulmu. Menjadi si kecil yang selanjutnya. Ketika ASI yang biasa kamu minum mulai tidak lagi banyak, atau bahkan rasanya yang tidak lagi selezat biasanya. Tapi kamu, tetap mendekatiku. Tetap mau dengan…

  • Sastra dan seisinya

    Pesan Terusan

    Anak-anakku sayang,  sekarang kamu telah bertumbuh dari remaja menuju dewasa. Insya Allah Ayah dan Ibumu berjuang untuk memberikan bekal ilmu dan pendidikan  terbaik untukmu. Gunakanlah kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Belajarlah yang giat dan tekun. Ingatlah bahwa pendidikan ini adalah bekal untu mengarungi kehidupan kelak di dunia dan persiapan menuju akhirat. Janganlah kau sia-siakan waktu untuk menimba ilmu pe getahuan. Anak-anakku, Ayah dan ibu tidak punya hak menentukan masa depanmu. Kamu sendirilah yang menentukan kamu mau jadi apa nanti. Ayah dan Ibu  hanya berpesan pilihlah masa depanmu sesuai dengan keinginan hatimu. Mau jadi pengawai, mau jadi wiraswastawan, mau jadi seniman, atau mau jadi apapun lakukanlah semuanyan dengan hati yang tulus sehingga…

  • Sastra dan seisinya

    Masih Mau disampingku?

    jika kita diibaratkan bagai sepasang sepatu, mungkin aku adalah pasangan yang paling tidak cocok untukmu. jika kita diibaratkan seperti putih dan hitam, aku akan lebih emilih hitam karena mungkin itu yang pantas bagiku. jika kita sama-sama manusia maka aku adalah manusia yang jahat, kejam, dan….. Ah, sudahlah lebih baik kamu abaikan saja orang sepertiku ini. saat langit benar-benar sendu seperti apa yang kurasakan akhir-akhir ini, hanya ada cerita hati yang membuncah, bias, dan tak makna. bahkan katanya, saat itu tak ada lagi yang mengenaliku. terombang-ambing, goyah, rapuh, dan akhirnya hancur berkeping-keping. jujur saja: aku benci mengatakannya. sudah sepantasnya kamu menjauhiku dan meninggalkanku pergi, sendiri. kamu terlalu sabar menghadapi setiap tingkah…

  • Sastra dan seisinya

    16 Juni

    “……kamu lagi ngapain? sehat kan? sehat iman?” pertanyaan-pertanyaan itu sering terlontar diantara kita. antara aku dan kamu. kamu masih ingat awal perjumpaan kita? jujur saja aku lupa. aku memang tak pandai mengingat kapan sebuah momen itu terjadi atau bahkan mengingat nama sesorang saja cukup sulit bagiku. yang aku ingat hanyalah dimana awal perbincangan kita saat aku dan kamu sama-sama sedang merajut nama dan logo angkatan sebagai salah satu tugas ospek mahasiswa baru dulu. apa kamu ingat? awalnya aku tak mengira kalau sekarang kita akhirnya bisa saling berbagi. aku pun tak ingat kembali bagaimana kelanjutan dari kisah awal mula perkenalan kita saat itu. mungkin bagimu tak penting. walaupun sampai sekarang aku…

  • Cerita Sekolah,  Sastra dan seisinya

    20 Mei

    hai adik kecil.. tidak terasa ya kamu sekarang sudah besar. kupikir tubuhmu yang kecil itu menipu. bahkan hingga sekarang aku tetap memanggilmu adik kecil. banyak sekali hal-hal yang selalu mengingatkanku akan dirimu. bukan mulutmu yang besar seperti anak SD pada umumnya. justru kalau aku boleh jujur, aku sering sekali malu terhadap diriku sendiri. kamu memiliki sesuatu yang luar biasa dalam dirimu. kamu yang terus berproyek. kamu yang tak pernah mengenal lelah walaupun kemenangan dari setiap lomba jarang kamu dapatkan. tapi jiwa idealismemu benar-benar hebat. kamu sudah seperti anak besar saja. sebenarnya aku tak yakin kamu paham dengan tulisan-tulisan ini. yah suatu saat nanti kamu akan memahami bahwa kata-kata ini hanya…

  • Sastra dan seisinya

    pos angin

    aku mengarahkan mataku ke langit. melihat pendaran bintang. ada yang berkelip ada yang berkelit. ada yang sendu ada yang tersipu. sepertinya kamu benar-benar tidak menyadarinya. apa kamu hanya berpura-pura bahagia padahal kamu sedang memikirkan kapankah kelayakan itu? kadang kecemburuan menghampiriku. saat aku mendengar banyak cerita tentang kebahagiaan angin. saat terikat dengan orang yang dianggap ia masa depanmu. tapi aku? aku ikut senang mendengar ceritamu angin. aku disini kamu disana. katanya si seperti aku dilangit kamu dibumi. ada sekat diantara kita. dan aku semakin yakin untuk selalu menantimu. aku ingin sekali bercerita denganmu. sapa-sapa hangat, cerita diduniaku, teman-temanku. ahh banyak sekali. bagaimana denganmu? kamu sehat kan? sudah makan? angin, sampaikan salamku…

  • Cerita Sekolah

    Waiting: Surat di Ruangan Krusial

    lanjut dari kisah penantianku hari itu. saat surat pengantar sponshorship benar-benar berada diambang batas. sesuatu yang tidak pasti tapi tetap berada dalam pengharapan besar.surat itu seharusnya sudah kupegang hari ini. tapi masih saja ngadat. heran. mau sampai kapan? aku harus memasang wajah bahagiaku untuk menyapa sang penunggu ruangan itu. bagiku ruangan itu sangat krusial. bagaimana tidak, mungkin mahasiswa yang datang kesana hanya karena sebuah “kepentingan tersendiri”. jujur saja, cukup menegangkan. andai aku bisa berbahasa sunda, mungkin suasana akan lebih mencair. banyak sekali yang tak kumengerti dari apa yang dikatakan orang-orang disana. ahh sudahlah, tak begitu penting. siang itu, aku lagilagi memberanikan diriku untuk menagih surat itu. dari pagi sampai siang,…

  • Sastra dan seisinya

    Surat cinta dari ibu

    Ya Alloh Aku mnghampiriMu Menatap driku sendri yg sll brpaling Sring dosa2 kusesali Ttp brjuta kl kuulangi Btp daku hrs sll mnghdpMu Sunggh tiada yg mndesaku , kecuali sbg pngmpunanMu Anaku sayang Doa ibu sll Agr anku tegar menghadpi dunia Dan brtahan mnghdapi ujian Dan mnghadpi dunia ini dg senyumn Agr hatiny sigap Brsmngat mnatap khidupn Agr sll tunduk dan tawadhu mnerima sgl takdir Ya Alloh jadikn bukit dan gunung tiang2 yg kokoh dlm Hdp Jdikn jujur dan rendah hati ketika dlm kmenangan Jadikn manusia yg smngtny tak prnh pupus Ttp teguh ditimpa badai Berikn ank2ku kelmbutn dan kekuatn sejati serta sll ingat akn ksdrhanaan Karuniaknlh kesuksesan dlm setiap mnghadapi…

error: Content is protected !!