• Cerita Ibu Anak

    Menepati Janji

    Malam jumat. Seperti biasa yasinan di masjid menjadi rutinitas di kampungku, selain sebagai doa dan wasilah untuk keluarganya yang sudah menjadi ahli kubur, rutinitas ini sekaligus sebagai silaturahim dan mengajarkan cara baca ayat-ayat quran yang baik dan benar. Aku, suamiku, dan Semi tentu ikut mengaji bersama. Ditemani dengan makanan gorengan kriuk sebagai penutup pertemuan kita. Malam berlalu hingga memasuki dini hari. Malam-malam di Lembang saat ini memang lagi dingin-dinginnya. Saat perutku sakit karena menahan pipis atau katanya karena kandung kemihnya tersenggol janin, maka terus-terusan ingin ke kamar mandi untuk buang air kecil. Belum lagi efek gorengan malam yang membuatku juga harus buang air besar. Sesekali, duakali, hingga tigakali. Batinku, beberpa…

  • Cerita Ibu Anak

    Surat Pertama untukmu yang berSemi

    Bersama langit purnama hari ini, ibumu akan menyampaikan sebuah surat kepadamu. Surat yang bisa jadi tidak ada artinya bagi yang membacanya tapi bermakna bagi yang merasakannya. Iya, aku dan kamu: anakku Semi. Sejak dirimu hadir, hari-hari tak terasa berlalu begitu cepat. Dari haru bahagiaku mendengar tangisanmu, senyumku melihat ulahmu, tawaku melihat ocehanmu, hingga tangisku melihat sedihmu. Memasuki usia 3 bulanmu, kamu sudah menyadari bahwa dirimu tidak lagi menjadi yang ketiga. Kamu tahu bahwa akan ada seseorang lagi yang akan menyusulmu. Menjadi si kecil yang selanjutnya. Ketika ASI yang biasa kamu minum mulai tidak lagi banyak, atau bahkan rasanya yang tidak lagi selezat biasanya. Tapi kamu, tetap mendekatiku. Tetap mau dengan…

  • Sastra dan seisinya

    Paripurna Cinta Ramadhan

    Ramadhan tahun ini, 1439 H, tak kusangka akan menjadi hari-hari yang begitu berkesan. Jika tahun sebelumnya, aku melalui ramadhan dengan berpuasa sembari mengandung, kini kembali bertemu ramadhan dengan menyusui anak pertamaku yang berusia 9m+ sembari menggendong janin yang berusia 7m+. Maka lengkap sudah hari-hari ramadhanku dengan nikmat dan cinta yang sungguh-sungguh “berkesan” itu. Banyak hal kejadian yang kualami saat-saat hari puasa datang hingga akhirnya dapat kujajaki satu persatu. Begitu juga dengan satu persatu dengan cerita berbeda di tiap harinya. Dari yang sudah pasti seperti ujian menahan lapar dan haus, uji mental kesabaran melihat anak menangis-merengek ingin ngempeng, atau perut keram dan tegang, aktifnya janin yang lagi hobi nendang-nendang, ditambah dengan…

  • Sastra dan seisinya

    Surau Suara Ramadhan

    Di surau, Ada seorang perempuan dengan segala kekhawatirannya, kesedihannya, kerapuhannya, kelemahannya, menembus penjuru sudut. Suara gemuruh layaknya tangis dan pekikan jerit hati menyelimuti seluruh dirinya. Basah sudah dalam tubuhnya. Mengingat hari perhari yang telah dilalui setelah ternobatkan menjadi seorang Ibu. Baginya: “aku belum bisa tangguh sebagai Ibu. Mungkin akulah ibu yang buruk. Tak ada kasih dan juga sayang. Tak mengasihi ataupula dikasihi.” Di Surau Suara, Tak ada tempat yang mampu mendengar suaraku kecuali di surau ini. Surau langit sendu dan rintikan hujan yang ikut menghamburkan suara-suaraku. Lompatan dan jurang yang kulalui bersama malaikat kecil dan juga pendamping hidup, mungkin apa yang kualami baginya sekadar remeh temeh. Suara tak penting yang…

  • Sastra dan seisinya

    Ibu dan malaikatnya

    “Bagaimana jika suatu saat nanti, ditengah Aku menyerah?” “Maksudnya?” “Ya menyerah menjadi seorang Ibu.” “Gapapa. Nabi juga ga melarang. Boleh, asal ga lama-lama.” Seketika sendu membayangkan kehidupan menjadi seorang Ibu yang mungkin kelak akan banyak ragam deru yang menyertai. “Tenang aja sayang. Kita hadapi dulu yang sekarang ada di hadapan kita. Kita akan jalan bersama.” Sebulan, duabulan, tigabulan, perlahan aku mengenal apa yang disebut sebagaimana suka dukanya mengurus anak. Dari menyusui, mengganti popok, menimang-nimang, hingga memandikan, masing-masing ada lelah batinnya sendiri. Sampai mungkin di masa aku mampu menstabilkan emosi pikiran dan juga batin, ada kejutan selanjutnya yang Alloh berikan padaku. Kehadiran calon penghuni keempat yang sedang berjuang tumbuh sehat pada…

  • Sastra dan seisinya

    Semesta dan Dunia

    Waktu subuh tiba. Usai sholat, karna sakitnya dan rasa penasaran, akhirnya aku dan suamiku pergi ke puskesmas. Setelah dicek bukaan, ternyata masih sudah bukaan 2. Ups, bukan sudah.. mungkin lebih tepatnya masih. Dan itu antara aku yang berlebihan ngungkapin dahsyatnya kontraksi atau aku yang belum paham bagaimana mengendalikan kontraksi itu. Akhirnya, aku diminta untuk terus berjalan-jalan agar pembukaannya bertambah. Maklum, katanya anak pertama akan membutuhkan bukaan yang lama untuk mencapai waktunya melahirkan. Dua jam berlalu, jalan kaki sepanjang arah puskesmas ternyata cukup melelahkan. Lelah nyeri dan lelah pegel kaki. Dicek lagi, alhamdulillah bertambah jadi bukaan 4 dan sudah mulai keluar flek. Maka diprediksilah bahwa akan lahiran malam hari atau mungkin…

  • Sastra dan seisinya

    Menanti Sebuah Kehadiran

    Ketika dia hadir, maka kamu akan dihadapi dua pilihan tentang cinta: menguatkanmu atau melemahkanmu. Hari ini tepat 5 agustus 2017, hari yang seharusnya dirimu hadir menjadi pewarna seisi rumah. Rupa rupi rasa penasaran orang-orang sekitar mulai menyelimuti. “Belum kerasa mules neng?” Begitu kata mereka. Dan aku, yang belum pernah tau bagaimana sensasi melahirkan, tetap tersenyum dan dengan jawaban yang sama,” masih betah di perut ibunya.” Walau sebenarnya ada rasa was-was dalam diriku. Karna aku harus memeriksakan kandungan lebih intensif sebab lewat tanggal hari perkilraan lahiran. Sambil kuelus-elus perutku dan menyapa dirinya,” Nak, kapan mau keluar? Ibu sudah tidak tau kalau periksa usg yang murah dimana lagi. Ketemu Ibu yuk, biar…

  • Cerita Ibu Anak

    Teruntuk seluruh Ibu di dunia,

    Dari semua jenis pekerjaan yang ada, maka menjadi Ibu adalah pekerjaan yang amat menyenangkan. Senang karena bisa berada di rumah sepuasnya, senang karna bisa memasak dan memakannya- apapun yang diinginkan, senang mengahabiskan kuota midnight, senang ada yang bisa diajak bermain di rumah bersama anaknya, senang melihat senyum dan tawa anaknya yang cerdas. Tapi dibalik itu semua, adalah tanggung jawab: merapihkan serta membuat rumah nyaman untuk ditempati, masak dan makan makanan sehat demi keluarga atau makan banyak karna tidak mau kalau bayi yang dikandung akan kelaparan atau anak yang disusui merasa tidak nyaman karna susunya tdk lezat hingga pada akhirnya angka timbangan tidak lagi sesuai keinginan, belum lagi dengan menghabiskan kuota…

  • Cerita Menanam

    Kreativitas menanam

    B untuk BunBun dan Bayam. 1. Benih bayam yang kami pakai berupa bayam maestro dari cap panah merah 2. Kertas benih dengan toping biji bayam, berasal dari kertaa daur ulang yang kami sulap dan siap menjadi media tanam. Ini 100% handmade loh… 3. Pensil benih ada yang ukuran panjang dan pendek. Ada yang pensil warna ada juga yang warna hitam (Hb). Pensil kayu yang kayak di hotel itu tuh. Nah kali ini pensil setelah dimanfaatkan sampai pendek, drpd ga bisa dipake lagi, mending ditanam 4. Stik benih dengan ragam emoticon siap menjadi penambah semangat dan menyapa hari-harimu untuk tetap merawat tanamanmu. Semuanya, tinggal tanam pada media tanah dan hap! Jadilah…

  • Cerita Ibu Anak,  Cerita Menanam

    Cerita BunBun

    Apa yang membuat BunBun menjadi istimewa, khususnya untuk saya pribadi? Saya seorang ibu rumah tangga yang kurang lebih baru 16 bulan menikah dan memiliki 1 anak. 16 bulan yang lalu pula saya lulus dari sebuah universitas jurusan biologi. Yang saya ingat ketika itu, saya belum punya keinginan apa-apa setelah saya lulus. Kerja kantoran tidak mau, sekolah s2 juga belum mau, dan lain-lain banyak hal yang belum saya ketahui apa yang sebenarnya akan saya lakukan. Hanya doa saja yang saya bisa lakukan. Meminta petunjuk agar hidup saya lebih terarah apalagi sudah sekolah di perguruan tinggi, sangat saya sayangkan jika tidak berkarya apa-apa. Hingga akhirnya Alloh menjawab semua pertanyaan dengan satu jawaban.…

  • Cerita Menanam,  Sastra dan seisinya

    Menanam itu Cinta

    Menanam adalah tentang cara kita mengungkapkan cinta. Jika kamu mulai menanam, maka layaknya cinta yang mulai kamu bangun. Ketika berkecambah, maka cintamu perlahan tumbuh. Saat tanamanmu mulai muncul daun sejati, maka jantungmu mulai didebarkan oleh cinta. Dan tanamanmu mulai bercabang serta berakar banyak, begitu juga dengan cintamu yang membuat fikiranmu semakin tidak fokus dan mulai mengakar ke seluruh anggota tubuh. Semakin dewasa tanamanmu, semakin besar pula cintamu: apapun akan kulakukan untuk dirinya. Maka kamu akan merawat tanamanmu dengan baik begitu juga dengan cintamu yang kamu rawat dengan tulus dan penuh kasih sayang. Hingga akhirnya, waktu panen pun datang. Maka saat itulah pembuktian cintamu. Jika hasil panenmu gagal, maka ada yang…

  • Cerita Ibu Anak

    Nduk,

    Nduk, adanya kamu di dunia ini, memberitahukan bukne-mu sesuatu. Bahwa banyak hal yang mengubah seisi rumah ini, terutama tentang pakne-mu. Nduk, kamu sekarang sudah menjadi tempat pelarian pakne dan buknemu untuk berbagi cerita. Apalagi paknemu. Seandainya kami tau, pakne-mu yang pendiam itu, tetiba ada saja perkataan yang terlontar jika bersama denganmu. Taukah kamu nduk, setiap kali meneropong langit, pakne selalu saja berceloteh,”cincin buknemu itu ada di langit. Tuh tuh liat, cincin buknemu ada di planet Saturnus.” Atau semisal paknemu melihatmu menangis, pasti perkataan ini keluar,”kenapa nduk, mau mimik iya? bukne bukne, aku mau mimik.” Belum lagi kalau nangisnya makin panjang,”haduh nduk jangan suka tiru-tiru buknemu yang suka nangis ya.”  Sedangkan bukne-mu…

error: Content is protected !!