-
Muslim Cerdas
“jadilah muslim yang cerdas, terlalu mainstream kalau kamu hanya sekadar melaksanakan rutinitas islam mu.” katamu. ayah. ini untuk kesekian kalinya ayah melontarkan petuahnya kepada kami. adik-adik dan aku. malam ini aku akhirnya bisa berdua dengan ayahku. menikmati malam bersama aroma kopi di sebuah kedai pinggir jalanan kota bandung. sudah lama aku tak bercerita dengannya. semenjak kuliah, ayah semakin sibuk dengan keringatnya. ketika ditanya,”kok ayah mau si capek-capek kerja?” dan katanya,”ini kan juga buat kamu dan adik-adikmu.” ternyata dunia kuliah itu seperti berada di dunia 3 dimensi. aku hampir tidak bisa mebedakan mana yang biru dan merah. kuutarakan semua yang ada dunia kuliah. kuceritakan semua yang kualami disana. kupikir ayah tidak…
-
Degupan Jantung
“aku tak tahu bagaimana caranya menghentikan degup jantung ini.” pikirku. malam ini untuk kesekian kalinya aku termenung. lagi-lagi aku paham dengan kebodohanku tapi aku tetap mengulanginya. mau sampai kapan, aku harus seperti ini? bertindak tak karuan. memaksakan kehendak. memastikan sebuah keserasian. barangkali memang begitu keadaanya. aku terperangkap dalam jeratan. bukan kamu yang membuatnya. bukan kamu yang menginginkannya. tapi aku, terus saja menyalahkanmu dan berkata bahwa kita serasi. aku ingin menciptakan sebuah jeda. entah itu masa tenggang atau masa penghilangan ruang dan waktu antara kita. apa itu lebih baik. melihat namamu saja membuatku teringat banyak hal. semua tentang ketidakwarasanku. tentang perilaku yang sebenarnya masih jauh dikatakan pantas. begitu yang sering aku…
-
Terbuang
#story of assalaam 1 aku untuk pertama kalinya ditinggal jauh. jauh sekali dari orang tuaku. entah apa yang dipikirkan ayah dan ibu saat itu hingga aku disekolahkan disini. sebuah asrama berbasis pesantren modern yang berada di salah satu kota provinsi jawa tengah. wajar jika aku menangis bukan? aku bahkan berpikir bahwa aku telah ‘dibuang’. ya berada di dimensi yang berbeda cukup membuatku lelah. karena pada akhirnya aku harus lelah merindukan dirimu. ayah dan ibu. aku tak kenal siapa-siapa. keluarga dekat saja tak ada. ahh apakah harus ini takdir yang kupilih? menjadi seseorang yang merasa ‘terbuang’. dan kini aku menyesal dalam benakku karena pernah memiliki perasaan itu. ya itu dulu. 2006
-
free for Gaza
kata apa yang sanggup kuucapkan untukmu. kamu yang begitu kuat. kamu yang begitu tabah. menghadapi semua yang selama ini menimpamu. kamu sendiri tahu bahwa hal ini pasti terjadi bahkan terus menerus terjadi. tapi kamu tak gentar sedikitpun apalagi takut. membiarkan dirimu tetap disana. kamu bilang ini sudah kewajibanmu menjaga wilayahmu. menjaga masjid al-aqsa. dan kamu justru bahagia. membiarkan dirimu dan keluargamu dihujam beragam jenis peledak. yang aku sama sekali tak paham soal peledak-peledak itu. yang kutahu itu menyebabkan banyak sekali yang menyebabkan kaum muslim haris melakukan shalat jenazah. aku yakin bahwa kamu sangat paham akan hal ini. perjuangan. atau orang biasa sebut dengan nama jihad. kamu yang rela mengorbankan waktu…
-
apa atuh
da aku mah apa atuh. dibilang sibuk, tak mau. terkenal juga tidak. tuh kan, aku mah hanya butiran debu mereun nyak… aku memang bukan akhwat super seperti yang pernah atau mungkin sering kamu lihat. kamu benar, aku memang tidak seanggun lainnya. kata orang kelakuanku pecicilan. aku ingin bilang, mungkin aku hanyalah mawar berduri. terserah kamu mau memahami atau tidak. sudah itu saja. Kebumen, 9 Juli 2014 22.17 (UT+7)
-
merindukan hujan di musim panas
ah aku terlalu naif. apa mungkin? banyak hal yang tak dapat kusembunyikan. banyak pula yang terlalu gamblang kuperlihatkan. ya mungkin saja, aku yang terlalu jujur. mudah sekali mulut ini berucap. tapi mengapa hati ini sulit untuk berkata tidak? ah aku terlalu naif. kenangan itu masih saja dalam bayangan. entah seakan-akan hanya sebagai permainan tuan merah, atau itu sebuah ilusi yang nyata. aduhai, mana ada ilusi yang nyata(?) ya benar sudah, kini aku terlalu naif. saat kata maaf terucap dari dirimu, aku membayangkan berbagai hal. bahkan terlalu jauh. apa maksud dari itu semua? apa itu sebuah tanda (?) semoga bukan tentang perpisahan ataupun pemberhentian. layaknya bus yang berhenti di tiap haltenya.…
-
Bismillah
jadi, kalau kita mau makan.minum.tidur.nonton tv.baca buku. harus dimulai dengan basmalah. apapun yang akan kamu lakukan, mulailah dengan bismillahirrohmaanirrohiim…. ingat sebuah kisah wanita luar biasa menawannya yang wangi tubuhnya merebak ke seluruh daerah di masa itu. ahh kupikir masa sekarang juga dapat merasakannya. -Masyitoh ya karena, apapun yang akan kamu lakukan ataupun telah kamu lakukan, semua itu karena Alloh bukan? yang sering sekali kamu sebut-sebut dalam sholatmu, dzikirmu, dan bahkan ketika kamu bersin kamu menyebut namaNya. kamu bilang itu sebagai rasa syukur karena kamu telah diberi dan dicukupkan akan banyak hal olehNya. begitu kamu bilang, Raja Semesta. Sumedang, 07 Juli 2014 20.36 (UT+7)
-
ajak
tak usahlah berat-berat berkata. “mengajak” itu beragam caranya. ketika kamu berbagi, sebenarnya itu juga mengajak. membuat orang lain yang mendengar cerita-ceritamu, melihat perilakumu tanpa diaadari akan ikut ter-ajak. nah, kenapa kamu harus repot-repot untuk memberatkan sebuah makna dari “mengajak”? ketika kamu menebar kebermanfaatan, menebar senyum, menebar keceriaan, ah apapun itu, aku yakin sebenarnya itu juga mengajak. membuat orang lain ikut merasakan manfaat itu apalagi jika menyalurkan ke yang lainnya. membuat orang ter-ajak untuk membalas senyuman. membuat orang ikut ceria sehingga disekitarmu, sekitarnya, sekitar mereka, semua ceria. bukankah itu juga “mengajak”? Sumedang, 07 Juli 2014 20.09 (UT+7) memaknai lebih sebuah arti walau itu hanya sebagian kecil. ya mungkin #ramadhantentang cintadankeberkahan
-
tertawan
akhirnya aku tahu bagaimana rasanya-ketika banyak yang menyebutnya sebagai “tertawan”. saat aku dan temanku. sebagai orang yang pertama kali. mewujudkan rasa ingin tahu. memburu waktu sholat maghrib. mengejar agar tidak sampai pada keterlambatan. adzan berkumandang. dan hari ini kita berbuka yang benar-benar sebagai pembuka. awal ramadhan. bis belum juga datang. atau mungkin memang tidak akan datang. sudah hampir stgh jam kita menunggu. dan akhirnya terbentuklah sebuah keputusan. tak ada bis, elf pun jadi! batin kita. hingga akhirnya dengan percaya diri, sebagai anak cucu yang untuk pertama kalinya menaiki elf- kendaraan “murah” yang selalu penuh sesak tak hanya dengan orang namun juga asap rokok yang berstatus tidak tahu malu menyelinap ke…
-
Juni
bukan cinta namanya kalau kamu masih mampu mengkalkulasikannya. cinta memang tak butuh kata “karena” ataupun “tersebab”. ia mengalir begitu saja. pernahkah merasakannya? memang benar. apapun yang dikata. apapun yang terjadi. tak ada yg lebih bijak dari hujan di bulan juni. dan kini, di bulan ini, akan berakhir. mungkin terhapus semua jejak yang dibuatnya. apa kamu rela?-Sapardi Joko Damono Sumedang, 26 Juni 2014 06.45 (UT+7)
-
Tuan anti-UV
ah sudah tanggal tua. pantas saja razia dimana-mana. jalanan ramai. terlihat ditiap pertigaan atau perempatan ada beberapa orang yang menggunakan pakaian khasnya. dengan kacamata hitam sebagai trendi nya. dengan sepatu hitamnya yang mengkilat mengalahkan kilau matahari. dengan helmnya-kadang dan itu semua membuat kebanyakan orang berpikir untuk menyepelekan mereka. oh kasian sekali dirimu wahai tuan anti UV! kusebut saja seperti itu. kadang sedih kadang juga kecewa. pernah beberapa kali aku mengelak pernyataan dari kakakku. sudah, kalau ditilang kamu keluarkan beberapa lembar uang-sesukamu dan selipkan saat kamu menyerahkan simmu. mudah bukan? apa itu harus terjadi? seolah-olah semua tuan memang seperti itu. aku anggap dirimu luar biasa. berdiri dibawah terik matahari. sabar akan…
-
Pelaminan
siang ini. aku berada di ruangan yang kubilang penuh sekali. satu hal yang menarik dari “penuh” ini. semua terlihat bahagia. ada yang sedang makan, bercengkrama, berfoto, dan yang paling penting adalah sepasang merpati putih. kali ini duduk di sebuah tempat krusial. ya mungkin sebentar lagi atau suatu saat nanti aku juga akan merasakannya. disana. pelaminan. kupikir capek duduk berlama-lama disana. atau berdiri untuk menyalami satu persatu para tamu undangan. apalagi dengan pakaiannya yang berat-menurutku. ya mungkin itu akan menjadi sebuah pakaian yang digunakan sekali dalam seumur hidup-kamu. disanalah kamu akan mempertontonkan dirimu dan dirinya. sepasang tali kasih yang mungkin banyak membuat orang-orang disana cemburu. itu sebuah konsekuensi. sebelumnya kamu sudah…