• Sastra dan seisinya

    Jalan Panjang

    hujan pergi meninggalkan jejak rintiknya. ia bawakan segengam kisah dan rindu menatap suka maupun duka. rintik demi rintik diberikannya makna dan tanda. awan kelabu menyaksikan peristiwa demi peristiwa. (mungkin) ini sudah saatnya. “Bunda, apa benar ini karena aku? kenapa mereka begitu tega terhadapku?” kubertanya sambil menundukkan kepala. “Nak, pernah mendengar tentang kisah bisikan rahasia tentang masa depan?” “memangnya ada yang seperti itu bunda?” “Tentu ada. namun terkadang kita yang kurang memahami. kita masih enggan untuk sedikit membukakan telinga untuk mendengar bisikan itu. padahal rahasia masa depan itu jelas adanya.” “Bunda pernah mengalami hal itu?” Bunda tersenyum. Ia membelai rambutku begitu lembut. aku masih menundukkan kepala. sesekali air mata keluar dan jatuh…

  • Sastra dan seisinya

    Hadapilah

    uraian kata menjadi makna. ungkapan makna menjadi bait-bait indah yang mewarnai isi hati. ada beberapa hal yang tanpa disadari, kita begitu mudah mengucap kata ‘terlanjur’. terlanjur baik, terlanjur jahat, terlanjur sedih, terlanjur bahagia, atau justru terlanjur cinta. banyak dari kita yang pada akhirnya menyalahkan istilah terlanjur. seakan-akan hal itu adalah hasil dari keputusan yang terburu-buru. apa betul begitu? kita terburu-buru untuk memilih menjadi baik? atau terburu-buru menjadi jahat? mungkin karena kita yang kurang sensitif, bahwa sebenarnya keputusan terburu-buru yang kamu bilang itu adalah sebuah komitmen yang kamu pilih untuk dipegang dan dijaga. bukan berarti menjadikan objek untuk disalahkan. ia ada karena kita yang memilih, bukankah begitu? “ibu.. lihat, disekeliling kita…

  • Sastra dan seisinya

    Senja dan Fajar

    suatu hari senja hadir tanpa adanya tanda. ia datang bersama kumpulan awan gelap dan gemuruh suara tak beraturan. burung dengan sekejap bersembunyi dibalik pepohonan. kumbang, belalang, menanti dibawah ilalang. tak seperti biasanya senja seperti ini. mondar-mandir, meniup atau memanggil awan untuk menutupinya. lalu fajar dari kejauhan menatap senja. walaupun (mungkin) senja tidak pernah menyadari tetapi begitulah fajar. ia akan terus memperhatikannya, menunggunya, meski harus dari kejauhan. ia yakin bahwa akan datang waktu yang tepat untuk bertemu antara senja dan fajar. sedangkan matahari menyaksikan tingkah mereka berdua. kata matahari pada fajar, “biarkanlah senja. biarkanlah ia berpikir: merasakan betapa besarnya perjuangan. bukankah begitu seharusnya? tetap dalam penjagaannya untuk meraih suatu kemuliaan. percayalah…

  • Sastra dan seisinya

    Alam dan Anak Kecil

    apa yang selama ini orang ributkan ketika dunia tidak lagi berkompromi dengan kita? ketika diam-diam sekeliling tidak lagi memberikan kita dukungan? ketika semua yang kita kobarkan ternyata sia-sia: tidak ada lagi yang peduli. “dunia itu pelik”, begitu katanya. ada banyak hal yang terkadang tanpa sadar kita tidak tau, mana yang sebenar-benarnya kenyataan atau hanya sekadar pura-pura. setiap hari, jam, menit, detik; aku perlahan menilik alam dan anak kecil. tentang daun yang yang menari-nari bersama angin. tentang pohon yang bersiul bersama burung. tentang air yang berlari bersama arus. begitu juga dengan anak-anak kecil yang duduk bersama rumput. ah, seandainya dunia yang kutau hanyalah tentang mereka. menjadi alam atau menjadi anak kecil.…

  • Cerita Sekolah

    Al-Khawarizmi: Tentang Wanita

    Kutiru ahli astronomi & matematika muslim ternama: “Al-Khawarizmi” Muhammad bin Musa Al Khawarizmi adalah ilmuwan matematika penemu bilangan nol. Ia lahir di Khawārizm (Khiva, Uzbekistan) sekitar tahun 780. Karenanya ia dikenal sebagai Al-Khawarizmi. Al-Khawarizmi juga disebut sebagai Bapak Matematika atau Bapak Aljabar. Sebab, aljabar yang hingga kini digunakan berasal dari bukunya, Al-Jabar. Buku karyanya itu membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Selain ahli matematika, Al-Khawarizmi juga ahli astronomi dan astrologi. Suatu hari, Al-Khawarizmi ditanya tentang calon istri terbaik. Penemu bilangan nol ini kemudian menjawab dengan menggunakan rumusnya. “Agama itu nilainya 1, sedangkan hal lain nilainya 0. Jika wanita itu shalihah dan baik agamanya, maka nilainya 1 Jika dia…

  • Sastra dan seisinya

    Kisah Waktu

    teruntuk jarum jam, sekalipun banyak yang bilang bahwa kamu ini lambat, tetapi tidak bagiku. begitulah caramu. menghampiri satu-satu begitu lambat tetapi tenang. kamu abaikan semua yang ada dihadapanmu. sekalipun kamu tertinggal tapi dengan yakin bahwa langkahmu tidak akan pernah sia-sia. sehingga pada akhirnya kamu akan datang dan sampai kepada seseorang yang ingin kautuju. teruntuk jarum menit, kamu selalu begitu. sekadar berkata bahwa kamu ada diantaranya. tidak cepat-tidak pula terburu-buru. entah aku pun tidak mengerti cara apa yang ingin kamu lakukan. cukup sedang-sedang saja kah? atau…… ya, mungkin begini cara kerja yang telah kamu rancang untuk masa depanmu. teruntuk jarum detik, ah! cepat sekali dirimu. dengan sigap kamu kejar apa yang ingin…

  • Sastra dan seisinya

    Perihal Sebuah Kekuatan dan Ketegaran

    ada yang namanya pagi setelah malam. ada pula yang namanya lapar setelah kenyang. begitu seterusnya, membentuk sebuah hubungan yang terkait. jika setelah ‘ini’ ada maka ‘itu’ akan mengikuti. katanya aku adalah orang yang tidak pernah diam di sekolah. selalu saja membuat suasana ruangan kelas menjadi hidup. entak baik ataupun tidak yang jelas sekalinya aku terdiam maka suasana kelas seakan tidak hidup seperti biasanya. bukankah pernah kamu melihat aku termenung? mengendap-endap dalam kebisuan. sedangkan ketika kamu datang dan menyapa maka aku akan menyiapkan segala cara membentuk raut wajah. tersenyum atau membalasnya dengan sangat dan sangat bahagia. sama halnya saat kamu mengejutkanku, maka aku sudah siap. siap dengan raut wajahku yang tersentak kaget. kalau…

  • Sastra dan seisinya

    Sebuah Tanda

    mengapa keberadaan menjadi sesuatu yang terus menerus dipertanyakan? mengapa diam menjadi sesuatu yang seringkali dielu-elukan? kita ini aneh. begitu katamu. jika tidak hadir, kita menantikannya. lalu jika hadir, kita biarkan begitu saja. kita ini terlalu yakin atau memang berusaha untuk mengagungkan keyakinan? ataukah kita sedang menunggu sebuah pertanda? tentang sebuah tanda. sudah hampit seminggu, penggalan ayat al-hasyr:2 terus hadir dalam pikiran maupun bayangan. mengambil pelajaran disetiap kejadian. mengamati dengan benar, mempertajam kepekaan, menganalisis setiap langkah. iya, ada yang namanya sebuah tanda, dia hadir dan tidak mudah untuk menyadarinya. contohnya saja saat kuliah. sudah dua kali-dua hari berturut-turut, kata astronomi muncul di sela-sela mata kuliah. tidak biasanya dosen biologi menyebut kata…

  • Sastra dan seisinya

    Pelangi

    kadang warna bisa saja menjadi bias tak menentu arahnya. kadang juga warna tak menjadi sebuah warna, hanya hitam dan putih yang tergambar. seharusnya kamu bersyukur bisa dengan bangganya menyebut hijau, biru, kuning, jingga, atau apalah yang seringkali kau sebut saat pelangi datang. mungkin aku hanya menjadi bayangan yang terlihat saat matahari hadir, saat cahaya menyinari, jika tidak ada, lalu aku ini (si)apa? barangkali dunia memang suka dengan pernyatan hukum timbal balik. jika aku begini padamu, maka ada kalanya aku akan mendapat perlakuan yang sama persis saat aku memperlakukanmu sedemekian rupa. apa mungkin beginilah cara kerjanya? dia tidak sekadar menyaksikan, tapi juga bekerja. iya, benar-benar bekerja dan kamu tidak menyadarinya. tidak…

  • Sastra dan seisinya

    (si)apa perempuan senja?

    dikala alam satu persatu menyapa datangnya senja maka akan ada teriak, lirih maupun diam yang menjadi saksi perempuan senja. barangkali kamu memang tidak pernah tahu apalagi peduli tentang (si)apa perempuan senja. semoga matahari tidak benar-benar pergi, berharap ia diam-diam melindungi sekalipun senja telah pergi. ada hikmah dari setiap kejadian. sedikit demi sedikit, ia akan hadir dengan buah kesadaran. sama seperti perempuan ini. ia hadir hanya saat senja. iya, senja adalah waktu yang tepat untuk kedatanganmu. kamu adalah perempuan senjaku. sebatas julukan yang tidak melulu aku agung-agungkan karena kehadiranmu yang begitu singkat. layaknya bidadari yang turun dari kayangan hanya untuk menumpang mandi, seperti bidadari Jaka Tarub. tapi dirimu lebih dari itu.…

  • Sastra dan seisinya

    Impian

    barangkali memang begini rasanya tidak diatur. terkadang semena-mena membuat kegiatan tiap waktunya tidak karuan. kini ada hasrat yang bisa kusebut dengan impian. sebab karenanya, sebuah impian mampu menjadikan diriku bukanlah diriku yang biasanya. ada sebuah perubahan yang amat drastis. semakin aku berazzam untuk meraih impian semakin aku berpikir untuk mencari cara agar mendapat ragam jalan mudah. karena impian, aku habiskan hari-hariku bersama buku. mencari informasi dari internet, berkenalan dengan banyak orang, dan lain sebagainya. tapi ternyata, sebab impian lah aku semakin tidak memahami cara kerja dalam meraih impian. suatu hari bunda bilang kepadaku,”Nak, sekalipun usahamu terbilang gila atau membuatmu tertatih-tatih tapi percayalah kamu akan melewatkan suatu hal.” “apa itu bunda?”…

  • Cerita Sekolah

    Generasi yang Dinanti

    ada sebuah cerita tentang seorang teman yang kini kuliah di sebuah universitas ternama jawa tengah. awalnya saya pikir, di universitas tersebut dia menjalankan kuliahnya baik-baik saja, ternyata setelah kemarin bertemu ada suatu hal yang membuat saya bertanya-tanya. lingkungan memang mendukung, suasana ruhaninya dapat, pergaulannya juga aman. tapi tidak dengan hatinya, begitu kata teman saya. sekalipun universitas ternama, jurusan terbaik, dan dijamin orang-orang didalamnya adalah kaum berotak pandai, tapi hal tersebut tidak berarti apa-apa jika masih saja mengabaikan kejujuran. memegang prinsip tentang kejujuran memang sulit, siapa bilang mudah? saya tidak sedang menceramahi orang-orang yang membaca tulisan ini, toh kita semua sama. sama-sama manusia yang tidak luput dari salah dan lupa. tapi…

error: Content is protected !!